Berbicara soal pulau yang ada di Bangka Belitung memang tidak ada habisnya. Kendati demikian, jika ditanya soal Pulau Pelepas, justru masyarakat tidak terlalu tahu, sebab pulau ini lebih dikenal dengan nama Pulau Lampu.
Apakah anda pernah mendengar sebelumnya tentang pulau ini? Jika anda termasuk yang sering melewati jalan diseputaran kantor gubernur tentu sangat akrab dengan jalan Pulau Pelepas, bukan?
Nah, pada kesempatan kali ini kami akan mengajak anda untuk mengenal lebih dekat tentang Pulau Pelepas. Setelah membacanya, di jamin, deh, pasti sulit untuk tidak tertarik. Terlebih jika anda bermukim di Provinsi Bangka Belitung.
Yuk, tidak perlu berlama-lama lagi, langsung saja kita masuk ke pembahasan utamanya.
Akses Lokasi
Untuk mencapai Pulau Pelepas membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Dermaga Desa Tanjung Tedung. Desa ini berada di Kecamatan Sungai Selan, Bangka Tengah. Sementara jika anda berangkat dari Kota Pangkal Pinang membutuhkan waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam untuk sampai di desa tersebut.
Ketika sudah berada di Desa Tanjung Tedung, anda harus menggunakan perahu motor milik nelayan setempat untuk sampai ke Pulau Pelepas.
Lebih Beken dengan Nama Pulau Lampu
Tahukah anda kenapa nama pulau ini lebih beken dengan nama pulau lampu? Sebab di Pulau Pelepas terpancar cahaya lampu yang berfungsi sebagai pelayaran di Selat Bangka untuk laut yang berada di antara Pulau Bangka dan Sumatera. Wah, ada-ada, saja, ya.
Lantas darimana cahaya lampu itu berasal? Cahaya lampu tersebut bersumber dari sebuah mercusuar kuno yang sudah ada sejak zaman Belanda menjajah Indonesia. Mercusuar tersebut bernama H.M. Koningin Wilhemina. Tidak ada info akurat yang lebih lengkap terkait kapan mercusuar itu dibangun, tapi menurut data yang diperoleh dari plakat besi yang menggantung di pintu mercusuar, bangunan tersebut dipugar pada tahun 1882.
Tinggi mercusuar ini sekitar 50 meter. Bangunannya terbuat dari besi berlapis timah yang berfungsi sebagai galvanis anti karat. Mercusuar ini dibangun atas permintaan ratu yang memerintah saat itu. Jangkauan lampu sorot dari mercusuar mampu mencapai 16 mil atau setara dengan 30 km. Ya, pemerintah kolonial Belanda memang membangun banyak sekali mercusuar di perairan Selat Bangka. Dari fakta itu kita bisa tahu bahwa jalur pelayaran di selat ini sangat ramai di masa lalu
Pemandangan laut di puncak mercusuar sangat menawan, loh. Keindahan pulau-pulau di sekitarnya juga terpampang dengan jelas.
Oh, ya, berbicara soal peninggalan zaman penjajahan Belanda, di Pulau Pelepas juga terdapat sebuah makam bertuliskan Hier Rust Nevr: AM. Goldman Overl,15 April 1894. Menurut informasi yang beredar, beliau adalah salah satu penjaga mercusuar ini.
Pesona Pulau Pelepas
Pulau Pelepas masih sangat asri dan alami. Pulau ini dapat dikategorikan sebagai pulau yang tidak berpenghuni. Kendati demikian menurut informasi terbaru. ada 5 orang warga Bangka yang mendedikasikan dirinya untuk tinggal di Pulau Pelepas. Merekalah yang bertanggung jawab terhadap mercusuar yang telah dibahas di atas tadi.
Kendati demikian walau masih banyak yang pakem pada pedoman mercusuar, fungsi mercusuar ini oleh beberapa pelayar sudah dianggap tidak terlalu berguna lagi, sebab fungsinya tergantikan oleh GPS. Walaupun begitu, mercusuar ini justru menjadi daya pikat untuk wisatawan mengunjungi Pulau Pelepas
Sayangnya pemerintah setempat belum mengeksplorasinya dengan baik. Anda yang ingin datang ke pulau ini harus pintar dalam mengatur strategi menawar harga carteran perahu motor.
Pulau Pelepas sangat ramai dikunjungi kala musim lebaran tiba. Pada hari-hari biasa tidak terlalu banyak yg mengunjungi, hanya segelintir orang juga nelayan yang beristirahat setelah capek menangkap ikan disekitar pulau tersebut.
Ketidakramaian inilah yang pada gilirannya membuat wisatawan yang tidak terlalu suka berpiknik dengan riuhan manusia, menjadikan Pulau Pelepas sebagai destinasi favorit untuk melepaskan penat sembari menikmati pemandangan alamnya yang sangat mengagumkan.
Terdapat dua pulau yang berdampingan dengan Pulau Pelepas yaitu Pulau Begadung dan Pulau Nangka. Pulau Begadung tidak berpenghuni, sementara Pulau Nangka memiliki sejumlah penduduk tetap. Jika berminat anda juga bisa mengunjunginya.
Apabila ingin lebih hemat di kocek, anda bisa memesan paket untuk berkeliling pulau-pulau kecil menawan di Bangka. Selain lebih irit, anda juga bisa mengunjungi banyak pulau sekaligus dan tidak perlu lagi memikirkan bagaimana cara mendapatkan transportasi untuk ke masing-masing pulau.
Demikianlah, pembahasan mengenai Pulau Pelepas. Jika anda masih penasaran, yuk, kunjungi saja pulau ini. Jangan heran jika pada gilirannya ketika sudah berada disana, anda jadi ingin mengunjunginya lebih dari sekali.
Akhir kata, semoga bermanfaat bagi anda dan sampai bertemu lagi pada pembahasan menarik berikutnya.
Sumber Featured Image: Line Today