Indonesia memiliki berbagai macam keindahan dan keunikan yang tidak ada negara lainnya. Dimana negara Indonesia tidak hanya terletak di garis katulistiwa, tetapi juga merupakan negara yang terletak diantara dua samudra dan merupakan negara yang dilalui oleh cincin api atau Ring of Fire. Hal-hal tersebut dan berbagai macam hal lainnya itulah yang menjadikan indonesia diberkahi dengan berbagai macam flora dan fauna dan keajaiban alam lainnya. Sehingga saat kita membahas tempat indah yang dapat kalian kunjungi maka akan sangat sulit untuk menentukan satu tujuan saja. Di sini penulis akan membantu kalian untuk menentukan tempat untuk dikunjungi selanjutnya, yaitu dengan mengenalkan suatu tempat istimewa nan mempesona tempat tersebut bernama pulau Satonda.
Pulau ini terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa kira-kira sekitar 3 kilometer dari Selat Sanggar di Laut Flores. Dan secara administratif terletak di wilayah Desa Nangamiro, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk mencapai Pulau Satonda ini kalian dapat kurang lebih akan menghabiskan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan darat dari Kota Dompu di Nusa Tenggara Barat, yang selanjutnya untuk menuju pulau ini maka kalian dapat menggunakan perahu bermotor atau perahu nelayan lainnya yang disediakan dari Desa Nangamiro yang merupakan desa terdekat dari pulau dompu selama kurang lebih setengah sampai satu jam perjalanan.
Jika kalian pergi dari Sumbawa Besar maka kalian akan menempuh sekitar 8 jam perjalanan untuk menuju Desa Nangamiro. Cara lain yang dapat kalian tempuh untuk menuju pulau Satonda adalah dengan cara naik kapal pesiar dari Pulau Bali atau Lombok dengan mengambil jurusan Flores karena banyak kapal pesiar yang singgah terlebih dahulu di pulau ini sebelum melanjutkan perjalanan menuju pulau Komodo.
Saat kalian tiba di pulau Satonda maka kalian akan disambut dengan hamparan pasir putih yang indah disertai dengan jernihnya air laut dengan dipadukan oleh hijaunya dedaunan yang hidup dengan suburnya di dekat pantai. Di pantai ini kalian dapat melakukan kegiatan seperti snorkeling atau diving untuk menikmati keindahan bawah laut yang akan disuguhkan oleh pulau Satonda atau sekedar berenang di laut bahkan kalian dapat bersantai dan bermain pasir di pantai seperti membuat istana pasir.
Selain pantainya pulau ini dikenal dengan danau air asinnya, yang menurut sejarah sudah ada sejak lebih dari sepuluh ribu tahun lalu. Menurut para peneliti danau ini terbentuk akibat dari letusan Gunung Satonda ribuan tahun yang lalu dan membentuk sebuah kawah yang kemudian berisikan air tawar sehingga menciptakan sebuah danau. Tetapi kemudian saat gunung Tambora meletus sebuah tsunami yang amat dasyat tercipta sehingga membawa air laut masuk kedalam danau tersebut dan menghasilkan danau air asin yang kita kenal saat ini. Mungkin akibat dari hal-hal tersebut yang menyebabkan air asin di danau pulau Tambora memiliki tingkat kebasaan atau keasinan yang jauh lebih tinggi daripada air laut pada umumnya. Karena tingkat keasinan air tersebut maka tidak banyak makhluk hidup di danau tersebut.
Salah satu makhluk hidup yang dapat kalian temui disana adalah Stromatolit yang merupakan hasil simbiosis ganggang bersel satu dengan sedimentasi vulkanik Pulau Satonda. Menurut para ahli Stromatolit di danau ini telah berusia sekitar 4.000 tahun. Stromatolit ini hidup di seluruh danau air asin Pulau Satonda dan telah menjadi aset sejarah yang perlu dijaga di tanah Dompu. Jadi jika kalian berkunjung sangat disarankan agar kalian berhati-hati saat turun ke danau ini agar tidak menginjak stromatolit atau jika kalian ingin aman maka disarankan untuk tidak masuk kedalam air sama sekali sehingga tidak ada resiko untuk kalian menginjak atau merusak Stromatolit yang dikatakan telah hidup sejak pada zaman Paleozoikum. Karena banyaknya Stromatolit yang ditemukan disini maka banyak para ahli yang berpendapat bahwa danau Satonda mirip dengan kondisi laut saat zaman purba sehingga jika kalian mengunjungi danau ini dapat dikatakan kalian mengunjungi masa lalu.
Di tepi pantai kalian akan dapat melihat pohon dengan batu-batu yang tergantung di dahannya sehingga mirip pohon yang berbuah batu, batu-batu tersebut sebenarnya merupakan batu yang digantung oleh para wisatawan yang berkunjung dimana terdapat kepercayaan kalau dengan menggantungkan batu tersebut maka doa dan harapan kalian dapat dikabulkan.