Pernah menjelajahi alam Kalimantan Selatan? Memang, Kalimantan adalah pulau yang lebih dikenal karena memiliki ribuan hektar hutan tropis yang lebat, dengan pepohonan tinggi menjulang dan berbatang besar. Padahal sebenarnya alam Kalimantan juga sangat menarik, banyak wisata alam yang sangat sempurna di Pulau Borneo, seperti Danau Labuan Cermin atau Pulau Derawan yang sudah mendunia itu. Di Kalimantan Selatan pun demikian, di sana banyak wisata alam yang mempesona, terutama wisata bahari, karena memang lokasinya yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah selatan dan Selat Makassar di sebelah timur.
Nah, dari sekian banyak wisata bahari di Kalimantan Selatan, ada salah satu yang sangat menarik, bahkan bisa dibilang wajib dikunjungi, yaitu Pulau Samber Gelap. Namanya memang unik, namun kamu dijamin tidak akan menyesal berkunjung ke pulau yang satu ini.
Lokasi Pulau Samber Gelap
Pulau Samber Gelap adalah salah satu dari 46 tempat wisata yang terdaftar di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dan secara administratif masuk ke dalam Kecamatan Pulau Sebuku, yang terletak di sebelah timur Pulau Laut. Apabila datang dari ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin, kamu bisa menggunakan transportasi udara dari Bandara Syamsudin Noor menuju ke Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru dengan lama penerbangan sekitar 1 jam. Apabila menggunakan jalur darat, kamu membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 8 jam untuk sampai di Kotabaru.
Untuk menuju ke Pulau Samber Gelap, kamu harus menyewa speed boat di Pelabuhan Kotabaru dengan sekali perjalanan selama 2 jam. Bisa juga menggunakan kapal nelayan dengan biaya sewa yang lebih murah, namun harus menempuh perjalanan selama 4 jam untuk sampai di Pulau Samber Gelap.
Taman Bawah Laut yang Menawan
Apabila pantai berpasir putih sudah terlalu biasa, kamu bisa menikmati keindahan bawah laut di sekitar Pulau Samber Gelap. Ada puluhan hektar terumbu karang di sekitar Pulau Samber Gelap, yang didominasi oleh kontur karang yang landai, ditambah dengan kombinasi koloni karang yang rapat dan memiliki brain koral serta barrel sponge yang berukuran cukup besar. Pencahayaan di dalam laut Pulau Samber Gelap juga cukup baik, tembus sampai kedalaman 10 meter, sehingga membuatnya menjadi surga bagi para pecinta alam bawah laut.
Di semua titik penyelaman Pulau Samber Gelap terdapat ikan yang berwarna-warni, seperti barramundi, jackfish, snappe, butterfly fish, hingga nemo. Di kedalaman 5 hingga 10 meter juga banyak ditemukan lobster dengan berbagai ukuran.
Tempat Singgah Penyu Langka
Ketika malam mulai merenda seisi langit, hal lain yang menakjubkan di Pulau Samber Gelap adalah keberadaan penyu-penyu langka yang sedang bertelur. Ya, Pulau Samber Gelap biasanya menjadi tempat singgah bagi penyu hijau dan penyu sisik untuk bertelur. Di sana juga terdapat penangkaran penyu, sebagai upaya pelestarian hewan yang terancam punah tersebut. Pada waktu-waktu tertentu, kamu juga bisa melihat ratusan tukik atau anak penyu merangkak menuju ke laut lepas demi meraih masa depan mereka.
Pesisir Pulau Samber Gelap
Banyaknya penyu yang singgah ke Pulau Samber Gelap juga tak lepas dari kondisi pesisir pantainya yang sangat bersih dan memiliki pasir putih lembut. Tidak jauh dari pesisir pulau, terdapat menara mercusuar berwarna putih, yang apabila kamu berada di puncaknya bisa melihat dengan jelas semua bentang alam di sekitar Pulau Samber Gelap.
Kamu juga bisa menikmati keindahan Pulau Samber Gelap dengan cara yang cukup unik, yaitu menaiki perahu dayung. Tak perlu takut tergulung ombak, karena memang ombak di sekitar Pulau Samber Gelap sangat bersahabat.
Waktu Terbaik ke Pulau Samber Gelap
Untuk bisa menikmati keindahan Pulau Samber Gelap dengan sempurna, disarankan untuk berkunjung pada bulan April, Mei, Oktober, November, dan Desember. Pada bulan-bulan tersebut, Pulau Samber Gelap hanya akan dibuai oleh angin barat, yang membuat ombaknya bersahabat dan air laut pun sangat jernih, sehingga mendukung aktivitas penyelaman. Sementara di bulan Januari, Februari, dan Maret, Pulau Samber Gelap akan dihujani oleh angin utara yang biasanya bertiup kencang, begitu pula dengan bulan Juni, Juli, Agustus, dan September, yang mana angin tenggara bertiup kencang dan membuat ombak lebih besar.
