Indonesia adalah sebuah negara merdeka yang telah memproklamirkan diri sejak 17 Agustus 1945 yang lalu. Namun, sebelum itu Nusantara adalah sebuah negara terjajah, yang kekayaan alamnya dirampas dan dikeruk habis-habisan oleh para penjajah. Menurut sejarah, Belanda adalah negara terlama yang menjajah Indonesia, dengan waktu sekitar 350 tahun atau sekitar 5 generasi manusia. Jauh sebelum itu, telah ada nama Portugis atau yang sekarang disebut dengan Portugal, yang coba menduduki wilayah Nusantara sekitar tahun 1511 hingga 1526 yang lalu. Jejak-jejak Portugis di Bumi Pertiwi juga masih bisa disaksikan hingga saat ini, salah satunya di Benteng Otanaha yang berada di Kota Gorontalo.
Selain menyimpan sejarah di masa lalu, Benteng Otanaha juga menyajikan bentang alam yang sangat menawan. Kamu pun harus menjadi salah satu bagian dari saksi sejarah dan keindahan alam di Benteng Otanaha, dengan menyambangi langsung benteng tersebut.
Lokasi Benteng Otanaha
Lokasi Benteng Otanaha tidak terlalu jauh dari Kota Gorontalo, tepatnya di Jalan Usman Isa, Kelurahan Dembe 1, Kecamatan Kota Barat. Dari pusat kota, kamu hanya membutuhkan waktu perjalanan selama 15 menit untuk menempuh jarak 7 km, sebelum akhirnya sampai di Benteng Otanaha.
Setelah sampai di lokasi parkir kendaraan bermotor, kamu harus menaiki 351 anak tangga untuk menuju ke Benteng Otanaha yang berada di atas sebuah bukit. Tapi tidak perlu khawatir kelelahan, karena di sepanjang anak tangga telah disediakan 4 titik peristirahatan, yang bisa kamu gunakan untuk melepas lelah sembari menikmati kesejukan suasana dan keindahan alam di sekitar Benteng Otanaha.
Mengenal Lebih Dalam Benteng Otanaha
Terdapat sejarah dibalik penamaan benteng yang satu ini, di mana nama Otanaha diberikan karena dalam bahasa setempat kata ‘Ota’ berarti benteng dan ‘Naha’ adalah nama dari anak Raja Ilato yang dianggap sebagai penemu benteng. Bangunan Benteng Otanaha terdiri dari tiga bagian, yang pertama adalah Otanaha sebagai bangunan utama benteng, Otahiya dan Ulupahu sebagai dua bangunan penunjang benteng. Benteng Otanaha dibangun dari campuran pasir dan batu kapur, yang direkatkan dengan telur burung maleo yang merupakan burung endemik Sulawesi.
Berdasarkan kisah sejarah, Benteng Otanaha dibangun sekitar tahun 1522 sebagai hasil dari kesepakatan antara Portugis yang saat itu mendarat di Gorontalo dengan Raja Ilato. Sebagai mana fungsi benteng pada umumnya, pembangunan Benteng Otanaha juga dimaksudkan sebagai tempat pertahanan dari serangan musuh, oleh karena itu benteng ini pun dibangun di atas sebuah bukit agar bisa mengawasi daerah di sekitarnya. Namun, lambat laun Portugis melanggar kesepakatan, dan justru berniat untuk menguasai wilayah Raja Ilato di Gorontalo. Sang raja beserta dengan segenap masyarakatnya pun memberontak dan melakukan perlawanan terhadap Portugis, yang kemudian berhasil mereka usir dari tanah Gorontalo, dan Benteng Otanaha berhasil diambil alih. Setelah era Raja Ilato, Benteng Otanaha masih digunakan sebagai bangunan pertahanan dari serangan musuh.
Pesona Keindahan Danau Limboto yang Terpancar
Dari puncak bukit yang menjadi tempat berdirinya Benteng Otanaha, kamu juga bisa melihat pesona keindahan Danau Limboto, danau ternama di Gorontalo. Danau tersebut menyajikan pesona alam yang sangat menawan, berair biru dan deretan pepohonan yang berdiri tegak di bagian tepi. Walau pun hanya menyaksikannya dari jauh, namun keindahan Danau Limboto mampu membuatmu terhipnotis. Benteng Otanaha juga memiliki banyak spot foto yang bagus, dengan latar belakang cantiknya Danau Limboto.
Museum di Tepi Danau Limboto
Tidak hanya menyajikan pesona alam yang menawan, di tepi Danau Limboto juga terdapat Museum Pendaratan Pesawat Amfibi Soekarno, yang bisa dengan leluasa kamu kunjungi setelah puas menjadi saksi sejarah langsung pendaratan Portugis di Benteng Otanaha. Dikisahkan bahwa dahulu tepatnya pada tahun 1950 presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno pernah berkunjung untuk yang pertama kali ke Gorontalo, dan mendarat di Danau Limboto dengan menggunakan pesawat amfibi. Museum itu sebenarnya cukup kecil, hanya berbentuk bangunan persegi dengan cat berwarna putih bersih, namun tentunya memiliki sejarah penting bagi Kota Gorontalo.
Bagaimana, menarik bukan berkunjung ke sisa-sisa sejarah di Gorontalo? Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan perjuangan para pahlawan.