Salah satu wisata favorit anak-anak adalah melihat hewan-hewan yang mengesankan dengan berbagai tingkah lakunya. Di Indonesia sudah banyak sekali Kebun Binatang atau Taman Marga Satwa yang menyajikan hewan-hewan dari berbagai daerah dan negara. Seperti halnya, Taman Margasatwa Tandurusa.
Daya tarik utama dari tempat ini adalah hadirnya satwa-satwa endemik Sulawesi yang tidak bisa kamu temui di Pulau Jawa. maklum saja, kondisinya yang hampir punah, membuat hewan ini tidak bisa di bawa kemana-mana. Selain itu, masih banyak satwa lain yang juga lucu dan menggemaskan lho.
Tentang Taman Margasatwa Tandurusa
Untuk harga tiket masuknya pun bervariasi. Bila pejalan kaki, akan dikenakan 5 ribu rupiah. Bagi kamu yang naik kendaraan bermotor dikenakan tarif 10 ribu rupiah. Untuk yang membawa mobil 50 ribu rupiah. Sementara Bus 100 ribu rupiah. Kalau wisatawan mancanegara 30 ribu rupiah saja.
Luas kawasan ini bisa mencapai 10 hektar lho. Ada banyak kandang yang sudah diberi pengaman berupa jeruji besi. Disini, kamu akan dimanjakan dengan banyaknya satwa endemik yang bisa dikatakan cukup lengkap lho. Tidak heran bila setiap sabtu dan minggu, tempat ini akan dipenuhi rombongan wisatawan dari berbagai kalangan. Menurut catatan sejarah tempat ini pertama kali dibuka pada tahun 30 Agustus 1979. Saat ini mempunyai kurang lebih 275 satwa, Dimana, hampir separuhnya merupakan hewan endemik lho.
Selama disini, jangan lupa untuk tetap jaga kebersihan ya, Jangan lupa buang sampah pada tempatnya, disini, juga sudah lengkap dengan berbagai macam fasilitas seperti warung yang menyajikan berbagai macam menu makanan dan minuman.
Cara Menuju ke Lokasi
Objek wisata ini terletak di Kelurahan Tandurusa, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Menuju ke objek wisata ini kamu bisa masuk melalui kota Manado. Sudah banyak penerbangan dan jadwal kapal yang bisa kamu pilih. Bila dari pelabuhan kamu harus menempuh waktu 1 jam 40 menit. Bila dari bandara sam ratulangi waktunya kurang lebih 1 jam 25 menit.
Sepertinya, kamu harus berhati-hati dalam memacu kendaraan karena, beberapa kilo memasuki area lokasi. Kamu akan disuguhkan dengan jalan menurun yang cukup curam. Sementara itu, untuk bisa masuk ke tempat ini kamu harus melewati tikungan patahan.
Kamu juga bisa menggunakan transportasi umum menuju ke tempat ini. Kamu hanya perlu pergi ke terminal Karombasan menuju ke Terminal Tangkoko. Sampai disini, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot dan turun di depan lokasi.
Koleksi Satwa
Nah, koleksi satwa yang bisa kamu lihat adalah Kera hitam, tarsius, babi rusa, kuskus beruang, rangkong sulawesi, elang laut, kakatua hitam, serta ular dari berbagai jenis mulai dari kobra termasuk phyton dengan ukuran yang sangat besar. Tidak hanya sampai disitu. Kamu juga bisa melihat burung maleo, monyet pantat merah atau yang disebut dengan yaki.
Kemudian endemik sulut yaitu iguana coklat, merpati kepala hijau, elang sayap coklat, Musang Sulawesi yang merupakan hewan dilindungi oleh negara. Rusa, Kukus, Elang jambul kuning dan Kasuari endemik papua, ada juga burung elang endemik pulau jawa, yaitu elang Bondol. kura-kura kecil, labi-labi ambon, ayam mutiara Makassar Ada juga ikan kuwe dan juga buaya yang tubuhnya cukup besar lho.
Tarsius
Hewan tarsius merupakan seekor kera yang panjangnya hanya 20 cm saja. Untuk ukuran kakinya biasanya lebih panjang dari tubuhnya. Nah, hewan ini memang sengaja tidak dikandang dan dibiarkan bebas begitu saja. Bagi kamu yang ingin melihatnya sebenarnya harus pada malam hari. Tetapi, siang hari pun sebenarnya bisa kamu lihat, hanya saja kalau kamu beruntung. Hewan ini akan meloncat dari satu pohon ke pohon lainnya. Loncatannya pun sangat cepat dan bisa meloncat ke pohon yang cukup jauh lho.
kesimpulan
Taman Margasatwa Tandurusa menjadi salah satu objek wisata yang menyenangkan. Memang bagi kamu yang berada di luar pulau sulawesi tempat ini sangat jauh dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, rasanya seimbang karena, tempat ini adalah rumah bagi banyak satwa endemik Indonesia. Jadi, kapan kamu akan mengunjungi tempat ini?