Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan pemandangan alam yang sungguh menawan. Tidak hanya cantik dan eksotis, bahkan beberapa di antaranya sangat unik karena tidak akan ditemukan di tempat yang lainnya. Lihat saja bagaimana keunikan blue fire di Kawah Ijen, Banyuwangi, salah satu fenomena api biru yang hanya ada dua di dunia yakni di Indonesia dan di Islandia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga memiliki banyak pantai unik nan menawan, salah satunya adalah Pantai Batu Limau. Dikatakan unik karena para pengunjung akan menemukan banyak batu berserakan dengan bentuk yang tak wajar. Ada batu yang berbentuk kelamin pria dan wanita, lesung, bungkusan, piring, sendok, hingga bilik (kamar).
Lokasi Pantai Batu Limau
Secara administratif Pantai Batu Limau terletak di Desa Batu Limau, Pulau Ungar, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Butuh perjuangan yang ekstra untuk bisa sampai di pantai unik yang satu ini. Lokasinya yang yang cukup terpencil membuat para pengunjung harus menggunakan perjalanan darat dan laut untuk bisa sampai di Pantai Batu Limau.
Dari Pelabuhan Tanjung Batu para pengunjung harus melanjutkan perjalanan menuju ke Pelabuhan Alai dengan menggunakan perahu dan akan memakan waktu perjalanan kurang lebih selama 10 menit. Untuk ongkosnya cukup bersahabat, yakni 3000 untuk dewasa dan 2000 untuk pelajar. Kemudian dari Pelabuhan Alai para pengunjung harus naik ojek menuju ke Pantai Batu Limau dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dan ongkos sekitar 10 ribu rupiah. Untuk ojek antar jemput biayanya sekitar 25 ribu rupiah.
Mitos Pantai Batu Limau
Dibalik keindahannya, ternyata Pantai Batu Limau menyimpan mitos yang cukup menarik. Menurut cerita yang beredar, keberadaan batu-batu yang menyerupai alat kelamin manusia tersebut tidak lepas dari kutukan salah seorang raja penguasa Kerajaan Riau-Lingga di masa lalu. Sang raja terpaksa marah dan murka setelah mengetahui sang permaisurinya melakukan perbuatan mesum dengan panglimanya. Tidak terima dengan perbuatan yang dilakukan, sang raja pun kemudian mengutuk permaisuri beserta dengan panglimanya tersebut.
Namun ada pula yang mengatakan bahwa batu-batu dengan bentuk yang tak lazim di Pantai Batu Limau adalah bekas peninggalan zaman batu di masa prasejarah. Beberapa bentuk batu yang menyerupai sendok, lesung, hingga piring itu diyakini dibuat pada zaman batu sebagai peralatan rumah tangga. Bentuk yang tidak sempurna tidak lepas dari minimnya teknologi dan pengetahuan di zaman batu, sehingga orang-orang prasejarah membuat berbagai peralatan tersebut dengan alat seadanya dan menjadikan bentuknya tidak simetri.
Pesona Pantai Batu Limau
Melihat banyaknya batu yang berserakan di bibir pantai membuat tempat yang satu ini mirip seperti Pantai Tanjung Tinggi yang berada di Pulau Belitung. Namun perbedaannya adalah air laut di Pantai Batu Limau cukup keruh, jauh berbeda dengan kondisi air laut di Pantai Tanjung Tinggi yang masih sangat bersih berwarna kebiruan. Meskipun airnya cukup keruh, namun hal itu sama sekali tidak akan mengurangi keeksotisan dari Pantai Batu Limau. Di sekitar pantai juga tumbuh beberapa pohon yang cukup rindang dan bisa menjadi teman di saat matahari sedang bersinar dengan terik.
Pesona di Pantai Batu Limau akan lebih menawan di kala sore hari, di mana matahari mulai tenggelam meninggalkan bumi dan menyisakan seberkas cahaya kuning kemerahan. Jadi bukan hal yang aneh jika pantai yang satu ini akan semakin ramai dikunjungi oleh para wisatawan, terutama muda-mudi di kala sore hari. Karena pemandangan dan suasananya memang cukup romantis.
Fasilitas di Pantai Batu Limau
Satu hal yang sangat disayangkan dari Pantai Batu Limau adalah fasilitasnya yang masih terbilang cukup minim untuk para wisatawan. Padahal pantai yang satu ini memiliki potensi wisata yang sangat besar untuk dikembangkan, bahkan keunikannya bisa menjadi salah satu ikon wisata daerah setempat.
Meskipun demikian, pemandangan dan keunikannya membuatmu tak boleh melewatkan kunjungan ke Pantai Batu Limau jika sedang berada di Karimun. Indonesia itu indah, jadi tidak perlu pergi berlibur ke luar negeri jika hanya ingin menikmati keindahan alam.