Berlibur kini bukan lagi dianggap sebagai kebutuhan sekunder, namun sudah menjadi kebutuhan primer, terutama bagi mereka yang hidup di perkotaan dengan segala rutinitas dan kegiatan yang terkadang menjenuhkan. Suasana alam yang damai dan tenang biasanya akan menjadi dambaan masyarakat perkotaan ketika pergi berlibur. Untuk kamu yang berdomisili di Palu, tidak ada salahnya sesekali menenangkan diri dengan pergi berlibur ke Pantai Sivalenta. Namanya memang belum terlalu familiar, namun kamu dipastikan tidak akan kecewa dengan pesona alam yang disuguhkannya. Cantik dan eksotis, setidaknya itulah dua gambaran awal tentang Pantai Sivalenta.
Pantai Sivalenta itu Tenang dan Damai
Saat pertama kali menginjakkan kaki di sini, pertama kali yang kamu dapatkan adalah suasana yang tenang dan damai, jauh dari riuhnya perkotaan dan kebisingan kendaraan bermotor. Namanya yang belum familiar membuat Pantai Sivalenta tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan, sehingga suasananya pun masih sepi dan cocok untuk kamu yang ingin menenangkan diri.
Kemudian soal pantainya, di sana kamu akan melihat laut yang masih sangat bersih dengan air yang jernih berwarna kebiruan dengan gradasi warna yang menakjubkan. Ombak di pantai yang satu ini juga sangat tenang, karena berada di Teluk Balesang. Di bagian pesisir kamu akan melihat hamparan pasir putih yang cantik, berpadu dengan pepohonan hijau yang tinggai menjulang dan menambah rindang suasana. Di beberapa sudut pantai terlihat adanya bebatuan karang berwarna hitam yang berdiri kokoh, dan cocok sebagai latar belakang spot foto landscape terbaikmu.
Berenang Merasakan Kesegaran Air Laut
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ombak di Pantai Sivalenta sangat tenang ditambah lagi air lautnya yang jernih, akan sangat menggoda bagi siapa pun untuk berenang di sana. Kontur pantai yang landai juga menjadi alasan lainnya yang membuat pantai ini cocok sebagai tempat berenang. Pihak pengelola pantai setempat juga menyadari hal itu, sehingga mereka pun telah mendirikan beberapa kamar bilas yang bisa digunakan oleh para pengunjung usai berenang, dengan hanya membayar biaya 5 ribu rupiah saja.
Berkemah di Pantai
Pemandangan Pantai Sivalenta memang begitu menawan, sehingga tak jarang banyak wisatawan yang ingin berlama-lama menghabiskan waktunya di pantai. Sayangnya di sana belum ada penginapan yang bisa ditinggali, sehingga satu-satunya cara untuk bermalam di Pantai Sivalenta adalah dengan mendirikan tenda dan berkemah. Tidak perlu khawatir soal tempat, di sana banyak lahan kosong yang bisa dijadikan sebagai lokasi untuk berkemah. Namun, perhatikan pasang surut air laut, jangan membangun tenda terlalu dekat dengan pantai jika tidak ingin basah terkena pasang air laut.
Suasana Senja yang Romantis
Selain alamnya yang damai, pemandangan senja di Pantai Sivalenta juga akan membuatmu takjub. Sinar matahari oren kemerahan khas senja yang menghujani pesisir pantai akan menciptakan suasana yang magis sekaligus romantis. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk membawa kamera beresolusi tinggi jika berkunjung ke Pantai Sivalenta, karena pemandangan senja yang disajikan sangat sayang untuk dilewatkan hanya dengan pandangan mata sekilas.
Harga Tiket Masuk dan Fasilitas
Menurut informasi tidak ada tiket masuk yang dibebankan para pengunjung di Pantai Sivalenta, kamu hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan. Untuk mobil akan dikenakan biaya parkir sebesar 5 ribu rupiah serta 2 ribu rupiah untuk kendaraan roda dua, dan akan dikalikan dua kali lipat apabila menginap.
Sementara itu, fasilitas di Pantai Sivalenta bisa dibilang sudah cukup memadai. Di sana telah ada toilet, ada pula beberapa warung yang menjual aneka minuman dan makanan ringan dengan harga terjangkau, mulai dari mie instan, pisang goreng, hingga kopi. Kamu juga diperkenankan untuk membawa bekal sendiri dari rumah.
Lokasi Pantai Sivalenta
Pantai Sivalenta berada di Desa Lompio, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Apabila datang dari ibu kota Sulawesi Tengah, Palu, kamu masih harus menempuh perjalanan sejauh 93 km dengan waktu tempuh selama 2 hingga 3 jam perjalanan. Di sepanjang perjalanan kamu akan disuguhi pemandangan Selat Makassar dengan airnya yang berwarna biru, karena lokasi jalan yang berada persisi di tepi pesisir.
Jalan menuju ke sana belum sepenuhnya sempurna, terutama beberapa km jelang sampai di lokasi. Apabila musim kemarau kamu masih bisa menggunakan kendaraan roda empat, namun kamu tidak lagi bisa melukannya ketika musim penghujan tiba.