Bendungan Cubo, Tempat Wisata Sederhana di Pidie Jaya

Apa yang ada dibenakmu saat pertama kali mendengar kata Aceh? Saya yakin salah satunya adalah bencana dahsyat yang menerjang pada Desember 2004 yang lalu, yakni gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 9 SR yang kemudian disusul gelombang tsunami setinggi lebih dari 30 meter. Bencana alam maha dahsyat itu pun meluluhlantahkan Aceh dan sekitarnya serta merenggut lebih dari 200 ribu korban jiwa. Tidak hanya Indonesia, gelombang tsunami itu juga menerjang beberapa negara lainnya di wilayah Asia Tenggara bahkan hingga ke Benua Afrika. Akan tetapi dari banyaknya negara yang ikut diterjang tsunami, Indonesia adalah negara terparah karena berada paling dekat dengan titik pusat gempa di Samudra Hindia.

Butuh puluhan tahun bagi masyarakat Aceh untuk kembali bangkit dan menata kehidupan mereka hingga kembali berjalan normal. Roda perekonomian Aceh juga sudah mulai normal, begitu juga dengan sektor pariwisata yang sempat lumpuh total usai diterjang tsunami. Karena memang mayoritas wisata favorit di Aceh adalah pantai, yang di mana daerah pesisir menjadi tempat dengan kerusakan paling parah akibat gelombang tsunami. Namun setelah 15 tahun berlalu, kini di Aceh mulai banyak bermunculan destinasi wisata baru yang layak untuk dikunjungi.

Namun jangan takut soal uang, karena di Aceh banyak destinasi murah meriah dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau. Bahkan kamu juga bisa menikmati beberapa wisata gratis, yang juga menyajikan pemandangan yang tak kalah menawan. Dari sekian banyak wisata gratis di Aceh, salah satunya adalah Bendungan Cubo. Bendungan ini sendiri pada awalnya berfungsi untuk mengairi sekitar 2000 hektar areal persawahan yang berada di tiga Kecamatan di Pidie Jaya, yaitu Bandar Baru, Panteraja dan Trienggadeng. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu Bendungan Cubo mulai banyak didatangi pengunjung, terutama para muda-mudi.

Lokasi Bendungan Cubo

Sumber: Google

Bendungan Cubo sendiri berada di antara Desa Jijiem dan Desa Cubo, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Untuk yang datang dari Banda Aceh selaku ibu kota Aceh, maka mereka harus menempuh perjalanan sejauh 135 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Namun untuk yang datang dari ibu kota Kabupaten Pidie Jaya, Meureudu maka mereka hanya perlu menempuh perjalanan sejauh 50 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit.

Meskipun cukup jauh dari pusat kota, namun jangan takut perjalananmu akan membosankan. Karena di sepanjang jalan menuju ke Bendungan Cubo, kamu akan disuguhkan pemandangan alam yang hijau dan areal persawahan miliki warga. Akses jalan menuju ke Bendungan Cubo juga sudah cukup mulus, kecuali jalan jelang masuk ke Desa Jijiem atau Desa Cubo.

Pesona Bendungan Cubo

Sumber: Google Maps

Sesampainya di lokasi, matamu akan langsung dihadapkan dengan bangunan dari Bendungan Cubo yang terlihat sangat kokoh. Air di bendungan juga sangat melimpah, terlihat cukup bersih dan menyegarkan. Jika matamu memandang lebih jauh, akan terlihat areal persawahan yang cukup luas milik warga. Di sebelah kanan dan kiri Bendungan Cubo ada tanah lapang yang menyerupai sebuah taman dengan hamparan rumput yang hijau. Pemandangan di Bendungan Cubo dikatakan akan terlihat lebih sempurna di saat sore hari, di mana matahari mulai malu-malu untuk menampakkan sinarnya ke bumi. Cahaya senja kuning kemerahan akan membuat air terlihat berkilau, yang menjadikan suasana akan terlihat semakin romantis.

Aktivitas di Bendungan Cubo

Sumber: webblogkkn.unsyiah.ac.id

Tidak banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan di Bendungan Cubo, selain berfoto ria sembari menikmari semilir angin. Karena Bendungan Cubo sendiri cukup dalam, sehingga para pengunjung pun dilarang bermain air atau bahkan mandi di bendungan. Namun berkunjung ke Bendungan Cubo tak akan membosankan, mengingat di sana kamu juga bisa memancing ikan ditemani oleh semilir angin dan cahaya senja kuning kemerahan.

Fasilitas di Bendungan Cubo

Karena belum dikelola secara resmi menjadi sebuah tempat wisata, fasilitas di Bendungan Cubo pun belum memadai. Para pengunjung pun masih kesulitan untuk menemukan toilet yang menjadi fasilitas utama di sebuah tempat wisata. Di sana juga masih belum ditemukan warung penjual minuman atau makanan ringan untuk mengganjal perut.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.