Bila anda bingung mau pergi ke mana saat liburan kali ini, mungkin Lampung bisa anda jadikan alternatif. Karena, di tempat ini ada banyak sekali wisata yang wajib anda kunjungi. Salah satunya adalah Curup Gangsa Kasui Way Kanan. Konon katanya keindahannya bagaikan surga.
Dalam bahasa Sumatera, curup bisa diartikan sebagai air terjun. Tidak hanya mengenai pemandangan nan elok di kawasan ini, tetapi anda juga disuguhkan dengan alam Lampung yang luar biasa menariknya. Ada perkebunan kopi serta jajaran rumah pentas Semendo yang sayang bila tidak anda abadikan ke dalam kamera.
Mengenal Curup Gangsa
Curup Gangsa sendiri ada berasal dari patahan Sungai Way Tangkas. Saat berada disini, anda akan dimanjakan dengan berbagai macam panorama, suasana dan nuansa yang tidak bisa anda lupakan sebelumnya.
Air terjunnya sendiri mempunyai tinggi kurang lebih 50 meter. Bila anda perhatikan benar, di tempat ini ada sebuah air terjun kecil yang cukup menawan tetapi masih dalam satu aliran sungai. Bebatuan besar menjadi pelengkap lukisan alam yang ditawarkan dari negeri Lampung ini.
Konon ceritanya nama Gangsa sendiri diambil dari sebuah seruling yang bernama Gangsa. Terbuat dari bambu dan sering dibunyikan oleh orang-orang tua zaman dahulu. Nah, bila anda nikmati secara seksama, bunyi tetesan air ini akan sama persis dengan lantunan seruling. Waktu terbaik bagi anda pecinta alam dan foto mengunjungi tempat ini adalah saat datang musim penghujan. Karena, ada bonus tersendiri berupa kabut tipis yang menambah eloknya alam kasui ini.
Alamat, Lokasi, dan Harga Tiket Masuk
Curup Gangsa sendiri terletak di Tanjung Jaya Kotaway, Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Menuju ke titik lokasi anda harus menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam dari Bandar Lampung hingga Badarutu. Selanjutnya, dari Badarutu anda harus menempuh perjalanan sepanjang 1,5 jam lagi untuk sampai di Desa Kotaway yang menjadi titik pemberhentian sebelum melihat derasnya debit Curug Gangsa.
Menariknya, jalanan yang anda lalui sudah mulus dan halus. Walau begitu anda tetap harus berhati-hati karena, kelokan-kelokan tajam yang tak akan pernah bisa anda hindari. Tidak hanya bisa dicapai menggunakan kendaraan pribadi saja. Curup ini juga bisa anda mulai dengan menggunakan bus. Perjalanan dimulai dari Terminal Bandar Lampung menuju ke Kasui bisa menggunakan bus dengan tarif 70 ribu rupiah. Atau, anda juga bisa menggunakan jasa travel dengan harga 100 ribu rupiah. Setelah sampai di Kasui, melanjutkan perjalanan menuju curup dengan naik ojek. Anda bisa membayarnya sebesar 50 ribu rupiah atau bisa menawar lebih murah lagi.
Menuju ke objek wisata ini anda harus menyingsingkan tenaga. Karena, kurang lebih 67 anak tangga harus ditaklukkan untuk bisa melihat kemegahan tempat ini. Nah, bagi anda yang berkunjung ke curup ini persiapkan betul uang karcis masuknya sebesar 12 ribu rupiah. Sudah termasuk tiket untuk 2 orang dan biaya parkir kendaraan bermotor. Cukup murah bukan? Jadi, tidak ada alasan lain untuk tidak mengunjungi tempat ini.
Penginapan Sekitar
Air terjun ini mempunyai pesona yang tidak boleh dilewatkan. Setelah puas menikmati berbagai keindahannya anda bisa pergi ke beberapa penginapan sekitar yang menyediakan berbagai macam fasilitas. Berikut rekomendasinya buat anda,
Pertama adalah penginapan May Syari’ah yang terletak di Jl. Arjuna, Lk II, Tiuh Balak Pasar, Baradatu, Way Kanan, Kabupaten Lampung. Jarak dari titik lokasi sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya 49 menit saja atau membutuhkan waktu kurang lebih 19,5 km. Dari segi pelayanan dan fasilitas, penginapan ini sudah cukup layak, kondisi kamar dan lingkungannya cukup bersih. Pelayanan juga cukup ramah sehingga, anda akan merasakan berada di rumah sendiri. Selain dekat dengan lokasi curup, penginapan ini bisa dikatakan cukup strategis karena, juga dekat dengan berbagai objek wisata lainnya. Harga per kamarnya mencapai 300 ribuan.
Akhirnya, perjalanan menuju curup gangsa berakhir sampai disini. Perpaduan arsitektur rumah, pepohonan yang rindang, bebatuan, menjadi suguhan yang tidak akan pernah bisa anda lupakan. Menuju ke tempat ini menjadi sebuah kewajiban walau hanya satu kali seumur hidup.
