Kota Banyuwangi memang terkenal memiliki beberapa objek wisata yang indah salah satunya adalah Kawah Ijen. Kawah Ijen sejak beberapa tahun terakhir ini memang menjadi daya Tarik utama pariwisata di Banyuwangi. Objek wisata yang satu ini memang tidak pernah sepi mau itu dari kunjungan wisatawan dalam negeri atau mancanegara. Kawah Ijen sendiri terkenal dengan fenomena “Api Biru”nya. Sehingga membuat Gunung Ijen ini ditetapkan sebagai jaringan cagar Biosfer dunia oleh UNESCO yang membuat nama Kawah Ijen semakin dikenal di seluruh dunia.
Walaupun Kawah Ijen ini memiliki potensi yang begitu besar, Pemkab Banyuwangi tidak berpuas diri hal ini malah digunakan sebagai momentum untuk bergerak lebih cepat dalam mengenalkan Banyuwangi ke dunia internasional. Hal inilah yang melatar belakangi dicetusnya Desa Wisata Tamansari.
Desa Wisata Tamansari yang terletak di Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Ijen ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Banyuwangi dan juga Bank Central Asia ( BCA ). Desa Wisata Tamansari yang masuk kedalam wilayah Kecamatan Ijen ini menjadi salah satu Desa Wisata binaan BCA, sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility ( CSR ), Bakti BCA Pilar Solusi Bisnis Unggul.
Potensi Desa Wisata Tamansari Banyuwangi
Desa Wisata Tamansari memang memiliki keuntungan secara letak geografis karena berada di wilayah Taman Wisata Alam Gunung Ijen,sehingga Desa Wisata Tamansari memiliki begitu banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk menunjang factor pariwisata. Letaknya pun tidak jauh dari Kota Banyuwangi hanya berjarak sekitar 24 kilometer saja atau tepat berada di tengah – tengah perjalanan menuju Kawah Ijen. Hal ini juga yang membuat banyak pengunjung atau wisatawan yang hendak menuju ke Kawah Ijen memutuskan untuk singgah ke Desa Wisata Tamansari.
Pemkab Banyuwangi demi mengoptimalkan Desa Wisata Tamansari ini mengintegrasikan beberapa desa setempat agar menjadi satu kesatuan yang solid. Beberapa desa setempat yang diintegrasikan adalah Kampung Penambang, Kampung Bunga dan juga Kampung Susu hal ini diharapkan agar membuat para pengunjung mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan.
Pada tahun 2015 yang lalu Desa Wisata Tamansari ini pernah digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Jazz Ijen Banyuwangi. Acara yang berlangsung di Dusun Jambu ini berlangsung meriah dihadiri penonton yang berasal dari Kota Banyuwangi atau para pendaki yang baru turun dari Kawah Ijen atau bahkan wisatawan yang sengaja datang untuk menyaksikan acara ini.
Potensi lain dari Desa Wisata Tamansari adalah wilayah perkebunannya yang memang sudah cukup dikenal karena Desa Wisata Tamansari ini dikenal sebagai penghasil Coklat, Cengkeh, Kopi dan Karet. Apalagi dengan banyaknya peternak sapi perah disini yang membuat Desa Wiasta Tamansari ini sendiri dikenal sebagai Kampung Susu.
Latar Belakang Di Gunakannya Nama Desa Tamansari
Nama Tamansari yang digunakan Desa Wisata ini sendiri memiliki latar belakang yang cukup unik karena nama Tamansari adalah peninggalan dari jama Belanda 128 tahun yang lalu. Lho kok bisa?. Pada saat itu ada seorang berkewarganegaraan Belanda yang tinggal di desa ini, tepatnya di Dusun Krajan. Orang tersebut bernama Tuan Van Ort Lander atau masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan nama Tuan Pancur.
Nah, si Taun Pancur ini kemudian menikah dengan wanita setempat bernama Astiyah yang kemudian lebih dengan Nyonya Mince. Nama Tamansari ternyata diambil dari sebuah taman yang sering digunakan sebagai tempat penginapan yang dimiliki oleh Tuan Pancur yang berada di Dusun Krajan. Jaraknya tidak begitu jauh dari kantor Kepala Desa Tamansari sekarang jaraknya hanya 200 meter saja. Keberadaan Tuan Pancur bisa dibuktikan dari puing bangunan rumah dan juga makam Tuan Pancur yang berada di Desa Tamansari.
Dengan potensi yang begitu besar dan kegigihan dari Pemkab Banyuwangi ini maka tidak heran kalau Desa Wisata Tamansari ini masuk kedalam nominasi 50 Desa Wisata Terbaik yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ). Desa Wisata Tamansari ini cocok buat kalian yang ingin bersantai sejenak sebelum melakukan pendakian ke Kawah Ijen.