Goa merupakan lorong atau lobang bentukan alamiah di bawah tanah. Bagi sebagian banyak orang, goa identik dengan tempat yang gelap dan tidak berpenghuni namun pada kenyataannya ada beberapa goa yang bisa dilalui oleh manusia bahkan ditinggali oleh manusia pada zaman dahulu. Dalam hal ini goa yang dimaksud adalah goa alam yang tidak disengaja pembentukannya atau dalam kata lain goa yang terbentuk secara alami. Namun ada juga goa yang sengaja dibuat oleh manusia yang digunakan sebagai tempat tinggal atau tempat perlindungan saat masa perang.
Mungkin traveller sering mendengar banyak sekali ditemukan goa di Pulau Jawa entah itu di Jawa barat, Jawa Tengah atau Jawa Timur. Kali ini kita ajak traveller untuk melipir sedikit ke Pulau Sumatera yang ternyata juga memiliki banyak sekali goa yang tak kalah indah dengan goa – goa di Pulau Jawa. Dari sekian banyak goa yang terdapat di Sumatera ada salah satu goa yang nampaknya terkenal hanya bagi sebagian besar penduduk di sekitarnya atau bagi para ilmuwan yang sedang melakukan penelitian.
Goa ini memang belum terlalu populer di kalangan umum namun keindahan dan sejarah didalamnya tentu tak akan kalah dengan goa – goa lain yang sudah terkenal sebelumnya. Goa ini bernama Goa Tiangko yang berlokasi di provinsi Jambi.
Goa Tiangko
Goa yang luasnya hanya 206 meter persegi dengan lebar mulut bagian depan setinggi 4 meter serta mulut bagian belakang setinggi 11,5 meter ini terletak di Gelanggang, Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Kota Jambi. Goa Tiangko merupakan bukti rekam jejak zaman purba. Goa ini dijadikan tempat tinggal manusia purba pada zaman dahulu. Goa ini pun ternyata menjadi bukti bahwa ada kehidupan di masa lampau dan goa ini menjadi bukti peradaban purba tertua di kota Jambi.
Ketika traveller mulai memasuki goa maka traveller akan disambut oleh bongkahan batu – batu yg amat besar dan traveller akan merasakan suasana yang asri nan tenang ditambah dengan sejuknya udara serta dinginnya cuaca disana. Pada awal traveller masuk ke dalam goa traveller akan merasakan hangatnya sinar matahari dapat masuk ke dalam goa dan menyinari goa. Walaupun sinar matahari masuk ke dalam goa tetapi traveller tetap disarankan untuk membawa alat penerangan pribadi seperti senter dan traveller diharapkan berhati – hati dalam melangkahkan kaki karena lantai goa berasal dari bebatuan dan pasir putih.
Zona terang goa terdapat di area awal ketika traveller masuk ke dalam goa lalu zona remang – remang berada di beberapa meter setelah traveller memasuki pintu goa sedangkan ketika traveller mencapai di tengah tengah dalam goa maka keadaan akan sangat gelap. Ketika traveller mulai masuk ke bagian lebih dalam dari goa maka traveller akan menemukan batu kapiler yang membentuk stalaktit dan stalagmit seperti yang ada di goa pada umumnya. Dinding goa yang berbentuk lekukan ditumbuhi lumut yang lengket dan bercorak kehitaman sedangkan saat siang hari langit-langitnya penuh dengan kelelawar yang bergelantungan serta ada juga beberapa sarang burung walet.
Rute menuju Goa Tiangko
Untuk bisa sampai ke Goa Tiangko traveller harus dalam keadaan fisik dan mental yang sehat karena perjalanan akan memakan waktu yang sangat panjang. Bagi traveller dari luar Pulau Sumatera perjalanan dimulai dari Bandara di pusat kota Jambi menuju kota Bangko. Perjalanan dari pusat kota menuju Kota Bangko memakan waktu 6 jam dengan jarak 261 km. Setelah tiba di Kota Bangko maka traveller membutuhkan 2 jam agar sampai ke area goa. Traveller harus melaju menuju daerah Sungai Manau lalu masuk ke Simpang Tiangko. Ketika sudah sampai di simpang maka perjalanan terus berlanjut hingga sampai di area Goa Tiangko. Total perjalanan dari pusat kota Jambi hingga area Goa Tiangko memakan waktu selama 8 jam dengan menggunakan kendaraan via darat.
Setibanya di area Goa Tiangko traveller harus siap mendaki Bukit Batu Bulan yang berada di dalam hutan selama 1 jam perjalanan agar sampai di mulut Goa Tiangko.
Tenang saja traveller, lelah dan perjuangan yang traveller rasakan untuk menuju Goa Tiangko akan dibayar lunas dengan indahnya pemandangan goa yang amat menyejukkan mata.