Alam Banyuwangi tidak akan pernah habis menyuguhkan cerita, mulai dari pantai eksotis, air terjun, hingga deretan pegunungan yang berdiri gagah menjulang. Ngomong-ngomong soal gunung, di Banyuwangi terdapat Gunung Ijen, yang terkenal dengan keindahan kawah dan api birunya. Selain cantik, keberadaan api biru juga menjadi fenomena langka, karena hanya ada dua di dunia, dan yang satunya berada di Islandia, negara daratan Eropa.
Di sekitar kawasan Pegunungan Ijen juga berdiri kokoh Gunung Raung, gunung yang dikenal memiliki jalur pendakian paling ekstrem di Jawa, bahkan Indonesia. Selain itu, Gunung Raung juga memiliki banyak keunikan, dan selengkapnya akan dibahas berikut ini.
Gunung di Tertinggi di Pegunungan Ijen
Gunung Raung adalah gunung berapi aktif, yang menurut catatan terakhir kali meletus pada 2015 yang lalu. Gunung Raung berstatus sebagai gunung tertinggi di kawasan Pegunungan Ijen, dengan tinggi sekitar 3.344 mdpl. Sementara gunung-gunung di sekitarnya hanya memiliki ketinggian 2.950 mdpl untuk Gunung Suket, Gunung Rante dengan ketinggian 2.644 mdpl, Gunung Pendil dengan ketinggian 2.338 mdpl, Gunung Remuk setinggi 2.092 mdpl, dan Gunung Merapi setinggi 2.800 mdpl.
Memiliki Kaldera Terbesar di Indonesia
Gunung Raung memang terbilang unik, akibat letusan dahsyat di masa lampau gunung ini memiliki kaldera yang sangat luas, sekitar 2 km persegi dengan kedalaman 500 meter. Dengan demikian, Gunung Raung tercatat sebagai gunung dengan kaldera terbesar kedua di Indonesia, setelah Gunung Tambora yang berada di Nusa Tenggara Barat. Meskipun terlihat menawan dari kejauhan, kaldera Gunung Raung tetap terlarang bagi para pendaki, karena masih mengeluarkan asap belerang dan sering kali menyemburkan api.
Mempunyai Empat Puncak
Ada empat puncak tertinggi yang menghiasi Gunung Raung, pertama adalah Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan Puncak Sejati. Dari ketiga puncak lainnya, Puncak Sejati adalah puncak tertinggi Gunung Raung, berada di ketinggian sekitar 3.44 mdpl. Untuk mendaki beberapa puncak tersebut, dibutuhkan skil pendakian yang mumpuni dan perlengkapan yang memadai, karena medannya cukup menantang adrenalin.
Setiap puncak di Gunung Raung memiliki keistimewaan yang berbeda-beda. Dimulai dari Puncak Bendera, puncak paling rendah Gunung Raung, di sana kamu akan menemukan tempat beristirahat yang cukup luas, di hamparan tanah datar, ditemani dengan pemandangan mempesona Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan Puncak Sejati, yang terlihat saling berkaitan dari kejauhan. Sementara dari Puncak 17 dan Puncak Tusuk Gigi, kamu bisa melihat berbagai pegunungan di sekitar Gunung Raung, terlihat cantik dan menawan. Sayangnya, Puncak 17 dan Puncak Tusuk Gigi hanya berupa tebing sempit, berbeda dari Puncak Bendera, sehingga para pendaki disarankan untuk lebih berhati-hati di kedua puncak tersebut. Yang terakhir adalah Puncak Sejati, yang mana dari sana para pendaki bisa melihat dengan jelas kaldera Gunung Raung yang cukup luas, berselimut kepulan asap putih tipis. Ketimbang tiga puncak sebelumnya, Puncak Sejati adalah spot foto favorit pada pendaki.
Jembatan Shiratal Mustaqim
Di Gunung Raung juga dikenal Jembatan Shiratal Mustaqim, jembatan berupa jalan setapak yang langsung berbatasan dengan jurang yang sangat dalam, di sebelah kanan dan kirinya. Para pendaki harus melewati jembatan ekstrem ini untuk bisa menuju ke Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan Puncak Sejati. Untuk bisa melewatinya, dibutuhkan skil tali temali yang memadai dan keseimbangan tubuh, karena tak jarang angin kencang akan menggoyahkan tubuh para pendaki yang coba melewatinya.
Jalur Pendakian dan Tiket Masuk Gunung Raung
Bagi para pendaki yang ingin menaklukkan puncak Gunung Raung, mereka diharuskan melakukan registrasi dan membayar SIMAKSI (surat izin masuk kawasan konservasi) sebesar 15 ribu rupiah per orang. Apabila ingin menaiki ojek dari basecamp menuju ke Pos 1, para pendaki harus menyiapkan uang tambahan.
Kemudian, sampai saat ini hanya ada dua jalur pendakian resmi di Gunung Raung, gunung yang terletak di tiga kabupaten, Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Jalur pertama via Sumber Waringin, yang mana jalur ini bisa dilalui para pendaki dari basecamp yang berlokasi di Desa Sumber Waringin, Wonosari, Bondowoso. Sementara jalur kedua adalah via Kalibaru, jalur yang lebih populer di kalangan pendaki Gunung Raung. Jalur Kalibaru dimulai dari Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.