Pesona Dieng memang masih terfokus dengan Sikunir yang lebih ternama dengan tagline Golden Sunrisenya. Bahkan, Sikunir juga ditetapkan sebagai Puncak yang memiliki sunrise terindah nomor 10 se Asia Tenggara. Tetapi, Dieng tidak hanya soal Sikunir saja. Jangan lupakan Gunung Prau yang masih tampak mengesankan untuk dikunjungi.
Ada banyak titik pendakian yang akan mengantar kamu ke puncak 2565 Mdpl. Dengan jalurnya yang cukup landai. Sangat cocok bagi kamu yang belajar naik Gunung. Selain itu, kawasan ini dekat dengan lokasi wisata, sehingga tidak ada salahnya setelah naik ke atas kamu langsung menikmati segala pesonanya.
Menuju Ke Basecamp Kalilembu
Basecamp Kalilembu sendiri terletak di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Ada hal unik yang bisa kamu temui disini. Dimana, Basecamp yang disediakan bukanlah posko seperti lainnya. Melainkan, rumah warga yang sudah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti toilet, mushola, tempat istirahat, warung makan, dan kamar mandi.
Salah satu keunggulan dari Jalur Kalilembu adalah kamu bisa menginap di tempat istirahat dan menunggu waktu pendakian seperti yang kamu inginkan. Karena, waktu pendakian hanya 3 jam sampai 5 jam saja. Para pendaki memilih untuk tek-tok. Dengan berangkat pukul 11 malam atau paling lambat pukul 1 pagi. Untuk harga simaksinya 10 ribu rupiah per orang ditambah biaya parkir 5 ribu per malam untuk motor.
Menuju ke Pos 1 Pelerenan
Jarak dari basecamp menuju ke Pos 1 kurang lebih 1 kilometer. Waktu yang harus kamu tempuh untuk bisa mencapai pos ini kurang lebih 40 menit. Jalur yang harus kamu lalui adalah jalur yang landai dan kamu bisa melihat ladang warga yang tampak mengesankan. Setelah berjalan beberapa menit, kamu akan masuk ke area hutan.
Di pos 1 kamu tidak akan menemukan tempat yang cukup luas. Kiranya cukup untuk 2 sampai 3 tenda saja. Biasanya, para pendaki akan langsung melanjutkan perjalanan untuk menghemat waktu. Mengingat menuju ke Pos 2 dan selanjutnya cukup sulit dengan jalur tanjakan.
Menuju ke Pos 2
Menuju ke Pos 2 kamu harusmenempuh jarak kurang lebih 1 kilometer. Waktu yang dibutuhkan 1 jam 10 menit. Dengan jalanan menanjak, kamu juga akan disuguhkan dengan vegetasi hutan heterogen Dari sini, kamu sudah mulai diuji dengan nafas yang sudah cukup sulit.
Rasa lelah juga akan datang menghampiri. Lebih baik beristirahat dan menikmati air minum serta beberapa camilan yang dibawa. Biasanya, para pendaki menghabiskan waktu istirahat kurang lebih selama 10 menit sampai 15 menit. Bahkan, ada yang hanya minum air saja dan lanjutkan perjalanan. Maklum saja, semakin lama kamu beristirahat, kamu akan semakin malas dan perjalanan menuju ke atas akan semakin sulit.
Menuju ke Pos 3
Menuju pos 3, dimana kamu bisa bertemu dengan para pendaki yang melalui jalur Dieng dan Dwarawati. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 55 menit dengan jarak 600 meter. Area di Pos 3 cukup luas. Bisa untuk mendirikan 6 sampai 10 tenda. Hanya saja, tidak ada yang memilih untuk camp disini.
Biasanya mereka hanya memanfaatkannya untuk istirahat, menikmati makanan perbekalan yang sudah di bawa. Waktu istirahat biasanya bisa mencapai 1 jam lebih. Apalagi, bagi mereka yang membawa rombongan dan melaksanakan ibadah Sholat terlebih dahulu. Berjalan beberapa meter, kamu akan menemukan persimpangan. Ambil jalur ke kanan menuju Puncak.
Puncak
Jarak dari pos 3 menuju ke Puncak kurang lebih 700 meter dengan waktu tempuh 45 menit saja. Di area puncak sudah terdapat larangan untuk mendirikan tenda. Sangat berbahaya bagi kamu karena, di sini sering terjadi cuaca buruk, seperti suhu dingin yang sangat ekstrem, badai, kadang petir.
Bila iingin camp kamu bisa menikmatinya di sunrise camp, atau juga telogo wurung. Dimana kawasan ini adalah hamparan bukit teletubbies yang mengesankan mata. Disini, bia menampung ribuan tenda lho.
Kesimpulan
Gunung Prau adalah keindahan dari Dieng yang selalu menghadirkan pesona magis. Dimana, rasanya ingin kembali lagi dan lagi. Kamu juga bisa melihat hamparan edelweis yang banyak dan cantik-cantik bila datang pada bulan Agustus sampai September. Dengan trek yang landai, membuat pendakian tampak tidak terasa melelahkan. Jadi, sudah siap menuju ke atas puncaknya?