Mendaki gunung masih menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan untuk mengisi masa liburan. Apalagi kegiatan mendaki masih menjadi kegiatan yang sangat digemari oleh kalangan muda, istilahnya ngga keren kalau enggak mendaki, ya kan? Selain menyenangkan, mendaki juga memberikan manfaat yang sangat bagus bagi kesehatan tubuh. Adapun manfaat mendaki bagi kesehatan diantaranya adalah mengurangi stress, memperkuat otot tubuh khususnya kaki, menambah kesehatan bagi jantung dan paru-paru, dan manfaat lain yang masih banyak.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia disebut sebagai Jamrud Khatulistiwa? Apa sih sebenarnya arti dari Jamrud Khatulistiwa? Jamrud khatulistiwa merupakan julukan bagi negara Indonesia karena melintang di garis khatulistiwa dan memiliki hamparan hutan yang lebat dan hijau. Hutan-hutan tersebut mayoritas terletak di gunung-gunung yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia, beberapa diantaranya sangat terkenal dan dibuka untuk jalur pendakian.
Beberapa gunung yang terkenal dan wajib untuk kamu kunjungi jika adalah Gunung Semeru, Gunung Dieng, Gunung Rinjani, Gunung Lawu, dan masih ada banyak sekali gunung terkenal lainnya yang wajib untuk di taklukkan oleh para pendaki. Namun, tahukah kamu jika beberapa daerah di Indonesia juga memiliki gunung dengan keindahan alam yang tidak kalah cantiknya dengan gunung-gunung yang namanya sudah terkenal? Salah satu gunung yang wajib untuk kamu kunjungi adalah Gunung Dukono yang terletak di bagian utara Pulau Halmahera. Gunung ini merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini dan merupakan salah satu rangkaian dari gunung berapi aktif lainnya di wilayah Galela, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Indonesia.
Jalur Pendakian Yang Tergolong Landai dan Mudah
Gunung Dukono mungkin akan sangat cocok bagi kamu yang belum ahliatau belum memiliki pengalaman mendaki, sebab jalur pendakian dari gunung ini tergolong cukup mudah. Gunung dengan ketinggian sekitar kurang lebih 1185 meter di atas permukaan laut ini memiliki jalur pendakian yang cukup landai dan tidak terjal sehingga akan mempermudah perjalananmu untuk bisa sampai ke puncak. Untuk bisa sampai ke puncak kamu membutuhkan waktu kurang lebih selama 5 sampai dengan 6 jam perjalanan dengan berjalan kaki. Cepat atau lambatnya perjalanan tergantung dengan kemampuanmu dalam mendaki.
Meskipun mayoritas jalur pendakian tergolong mudah, namun kamu juga akan menemui beberapa jalan yang cukup sulit. Ketika kamu sampai di area bebatuan vulkanik, kamu mungkin akan sedikit merasa kesulitan karena banyak sekali bebatuan yang berserakan dan harus kamu lewati. Setelah melewati jalanan sulit tersebut, kamu akan menjumpai Gunung Dukono yang letaknya berada di sebelah Gunung Kariaga. Pada saat ditengah-tengah perjalanan, mungkin kamu akan sering mendengar suara gemuruh dan asap. Suara tersebut berasal dari aktifitas gunung api yang masih aktif dan berasal dari sebuah kawah dengan diameter 360 meter sedalam 230 meter yang ada di gunung tersebut.
Karena Gunung Dukono termasuk kedalam gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini, para pendaki tidak boleh mencapai puncak gunung. Disini para pendaki hanya dibolehkan untuk sampai di titik gunung yang tergolong aman untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu terjadi aktifitas gunung berapi yang membahayakan.
Jika para pendaki melewati batas aman, maka para pendaki akan menjumpai sebuah tempat dimana terdapat semburan batu-batu kecil yang mengandung zat berbahaya yang akan membuat sesak napas. Meskipun tidak bisa mencapai puncak, namun keindahan yang akan kamu dapatkan tidak akan kalah indahnya, kamu bisa tetap dimanjakan dengan udara dingin yang sangat segar serta pemandangan dibawahmu yang akan membuat takjub.