Bukan dataran tinggi Dieng namanya bila tidak mempunyai keindahan dan panorama yang mengesankan. Salah satunya adalah Gunung Bismo yang memang menjadi jalur pendakian baru yang mengesankan bagi semua pendaki. Perjalanannya yang relatif singkat membuat para pendaki pemula penasaran untuk melewatinya.
Pesona puncak yang juga tak main-main indahnya, membuat tempat ini semakin hari semakin terkenal saja. Apalagi, saat ini banyak sekali komunitas pendaki yang saling bertukar informasi satu sama lain. Untuk pendakian kami kali ini, kami mencoba jalur melalui Silandak yang konon mempunyai rute yang lebih cepat.
Menuju ke Basecamp Silandak
Menuju ke Basecamp Silandak, kamu bisa memulainya dari Terminal Mendolo Wonosobo. Dari sini, lebih disarankan untuk menyewa mobil saja dengan harga 600 ribuan untuk pulang pergi, Lebih cepat dan menghemat tenaga, dariapada harus naik turun transportasi lainnya.
Untuk biaya simaksinya sendiri mencapai 10 ribu rupiah saja untuk siang hari. Bagi yang ingin mendaki saat malam dan menikmati sunrise, harganya akan naik menjadi 15 ribu rupiah. Ditambah dengan uang parkir bila kamu membawa kendaraan dengan harga 2 ribu rupiah per kendaraan. Kamu harus mengisi data diri yang sudah disediakan oleh pihak pengelola, kamu bisa memulai mendaki.
Perhatikan dahulu beberapa kebutuhan logistik yang diperlukan untuk sampai diatas. Terutama air minum yang cukup. Bila kamu tidak membawa peralatan yang bagus, kamu bisa menyewanya dengan harga mulai dari 10 ribu rupiah di Basecamp.
Jalur Pendakian
Mengawali jalur pendakian kamu akan disuguhkan dengan rute berupa ladang warga yang indah dan petak-petaknya yang mengesankan. Tetapi, bila kamu ingin menghemat segalanya, kamu bisa naik ojek dengan harga 20 ribu rupiah saja. Lumayan, 100 meter sebelum titik pendakian membuat tenaga kamu masih kuat untuk bisa naik ke atas.
Selepas pos 1, kamu akan disuguhkan trek yang tidak mudah. Jalanan dengan tanjakan yang tidak mudah pun harus kamu lalui. Tingkat kemiringan yang akan dilalui bisa mencapai 50 derajat lho. Sungguh, perjalanan yang memang tidak mudah.
Salah satu hal yang membuat perjalanan ini semakin berat adalah kalau siang, terik matahari yang menyengat membuat tenaga kamu akan terkuras dan rasa haus semakin terasa. Bila di malam hari, udara dingin yang membuat tangan dan kaki kamu terasa kaku, sehingga perjalanan agak terganggu.
Apalagi, angin yang tidak akan pernah berhenti. Kabut juga turun tanpa mengenal waktu. Jadi, perhatikan benar langkah-langkah kamu agar tidak terjatuh atau tersesat. Setelah pos 2, kamu akan masuk ke hutan pakis. Kalau di siang hari, kamu bisa melihat nuansa seperti zaman prasejarah yang benar-benar mengesankan.
Beberapa pendaki mengabadikan momen ini dan membutuhkan waktu agak lama di sini. Sayangnya, bagi kamu yang ingin camping, kamu hanya diperbolehkan camp di pos 2 dan 4. Bila badai sedang datang menerjang, maka hanya diperbolehkan camp di pos 2 saja.
Maklum, badai di Gunung Bismo memang cukup mengerikan. Bahkan, lebih mengerikan dari badai yang ada di Gunung Merbabu. Jadi, kamu harus berhati-hati. Jangan memaksakan diri untuk tetap melanjutkan perjalanan.
Masuk ke Pos 3 dan Pos 4 kamu akan dihadapkan pada dua trek yang mengesankan. Terowongan mesra yang ada di pos 3, dimana, banyak tumbuhan ilalang yang menutupi jalan sehingga, terlihat seperti terowongan. Di Pos 4 kamu akan melewati tanjakan ginuk-ginuk. Dimana, untuk bisa mendakinya kamu sudah disiapkan tali agar bisa naik keatas.
Puncak
Berada di Pos 4 kamu bisa menikmati keindahan yang luar biasa. Dimana, tempat ini menjadi kawasan favorit untuk camping. Pesona kabupaten wonosbo dengan lampu-lampu dan kabut tipisnya menjadi sajian malam yang tidak bisa kamu lupakan.
Gunung Sindoro juga tampak berdiri megah dan membuat engkau enggan berkedip. Telaga Menjer juga terlihat walau tidak terlalu luas. Jalur menuju ke puncak memang tidak mudah. Kamu akan dihadapkan pada jalur dengan lebar satu meter dan jurang yang menganga. Tetapi, setelah kamu sampai diatas, kamu bisa melihat betapa menawannya Gunung Bismo.
Kesimpulan
Gunung Bismo Via Silandak menjadi jalur pendakian yang mengesankan. Apalagi, kalau kamu baru mengawali pendakian. Jalurnya memang sedikit susah. Hanya saja, masih ramah dengan pendaki pemula lho