Pulau Wawonii, ada yang pernah mendengarnya? Salah satu kawasan di Konawe, Sulawesi Tenggara yang mempunyai potensi alam nan luar biasa. Berkunjung kesini, menjadi sebuah pengalaman yang menarik dan seru untuk diperbincangkan di kemudian hari.
Daya tarik dari kawasan ini memang banyak dan lengkap. Mulai dari cerita sejarahnya, kemudian kehidupan penduduknya, hingga menjelajah setiap sudutnya. Penasaran dengan salah satu bagian kepulauan di Konawe ini. Mari kita lanjutkan penjelajahannya di bawah ini
Asal Mula
Saat menginjakkan kaki pertama kali ke tempat ini, pasti kamu akan disambut dengan sangat baik oleh penduduk sekitar. Biasanya, kamu akan dipertemukan dengan tetua atau ketua suku, untuk laporan maksud dan tujuanmu ke kawasan ini.
Dari sana, kamu bisa bertanya banyak hal termasuk asal mula pulau Wawonii yang berjalan beriringan dengan teori daratan yang terjadi akibat tumbukan dua lempeng atau juga aktivitas dari gunung api bawah laut. Hal ini dibuktikan dengan cerita mereka.
Dimana, dahulu kawasan ini memiliki daratan yang sangat kecil. Bahkan ikan saja bisa melompatinya. Kemudian, lambat laut daratan itu semakin meluas dan semakin meluas sehingga, terbentuklah sebuah kepulauan seperti yang bisa kamu saksikan seperti saat ini.
Suku Wawonii
Penghuni pulau ini dinamakan Suku Wawonii yang mempunyai sebuah keunikan. Dimana, mereka mempunyai aksara atau huruf sendiri. Namanya adalah Aksara laembo yang diperkenalkan oleh Ulama besar pada abad ke 16. Di Sulawesi tenggara hanya ada dua suku yang mempunyainya.
Aksara ini diperkenalkan setelah ulama besar tersebut mempelajari aksara lain dari beberapa kebudayaan yang ia kenal seperti Aceh, Maluku, Serta Lontara Sulawesi. Jumlah abjadnya hanya ada 16, berbeda dengan Aksara negeri ini yang berjumlah 24.
Asal muasal Suku ini sendiri dari Kampung Lasolo dan Soropia. Mereka terpecah dan pergi meninggalkan kampung tanpa sebab yang pasti. Tidak ada satupun teori yang bisa menunjukkan sebab dari kepergian mereka ke Pulau yang baru.
Suku ini sendiri mempunyai sebuah simbol namanya adalah Kolungku, yaitu sebuah wadah seserahan atas peristiwa adat yang menunjukkan penghormatan, penghargaan dari sebuah tradisi masyarakat yang mengikat.
Sumber Kehidupan Masyarakat Wawonii
Untuk bertahan hidup masyarakat sekitar masih menggantungkan diri dari sistem pertanian tradisional yang mereka tularkan turun-temurun. Lahan awal selalu digunakan untuk tanaman palawija, selanjutnya padi hanya saja, setelah tanaman palawija mempunyai lahan barunya.
Kemudian, penggunaan lahan yang baru digunakan untuk tanaman musiman, atau tahunan yang sedang berkembang di tahun tersebut. Semua rangkaian kegiatan ini dinamakan Laro nii, laro sokolati, Laro Dambola. Kurang lebih ada 200an jenis tanaman yang tersebar di ladang sampai hutan. Selain itu, masyarakat wawonii juga dikenal sebagai pembuat perahu. Dimana, mereka menggunakan kurang lebih 13 pohon untuk membuat satu perahu.
Menuju ke Pulau Wawonii
Menuju ke Pulau ini kamu harus masuk dahulu ke Kendari. Bisa naik kapal atau juga pesawat terbang. Bagi kamu yang sudah naik kapal, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Pulau ini dengan waktu hampir 4 jam sampai 6 jam. tergantung kondisi cuaca di laut saat itu.
Harganya mulai dari 35 ribu rupiah saja. Bagi kamu yang naik pesawat, kamu bisa menuju ke pelabuhan dan menunggu kapal ferry yang akan mengantarmu. Cukup mudah bukan?
Keindahan Alam
Berbicara mengenai keindahan alam Pulau wawonii memang ada banyak dan hampir semuanya memiliki keindahan. Seperti, pemandangan matahari terbit dan terbenam yang ada di Pantai Kampa, salah satu kawasan paling terkenal di Pulau in. Kamu juga bisa menikmati es kelapa muda yang sangat segar dan nikmat lho.
Move on dari pantai kamu bisa menikmati air terjun tumburano yang tidak kalah menariknya. Guyuran airnya yang menyegarkan membuat kamu wajib mandi disini. Jangan lupa bawa kamera juga ya, karena banyak spot yang menawan yang sayang bila tidak kamu abadikan ke dalam foto dan gambar.
Kesimpulan
Pulau Wawonii adalah salah satu keindahan yang ada di Konawe. Dimana, kamu bisa melihat kesederhanaan masyarakatnya. Keramahannya pun membuat kamu betah berlama-lama di tempat ini. Jadi, sudah siap menjelajah Wawonii?