Sungai Amandit salah satu sungai di Kalimantan Selatan yang mengalir dari Hulu Sungai. Nama ini diambil dari sebuah legenda suami istri nelayan. Dimana, mereka menemukan Telur Naga yang akhirnya berubah menjadi sebuah Naga keduanya akhirnya, mengalami perkelahian konon darahnya mengalir ke sungai tersebut.
Sampai saat ini cerita itu masih berkembang pesat dan menjadi sebuah mitos di kalangan masyarakat sekitar. Sampai saat ini Sungai Amandit masih dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Salah satunya untuk kawasan pariwisata.
Dimana, Anda bisa menikmati bagaimana rasanya memacu adrenalin dengan Rafting dan menyusuri sungai tersebut. Tempat tersebut bernama Laksado yang menggunakan peralatan Rafting berbeda dengan biasanya.
Biasanya memanfaatkan Perahu Karet tetapi kali ini tidak. Mereka memberikan sensasi baru dengan merakit bambu dan disusun sedemikian rupa. Sehingga, mampu menyusuri kawasan sungai yang cukup panjang.
Perjalanan Rafting di Sungai Amandit
Sebelum menjadi objek wisata baru, Warga sekitar Sungai Amandit tepatnya di Desa Loksado sudah menggunakan rakit bambu ini untuk perjalanan dan alat transportasi. Selain itu, penduduk desa yang dipenuhi oleh Suku Dayak Maratus ini juga mengirimkan bambu ke kota sebagai mata pencaharian mereka.
Dari kebiasaan yang unik inilah, mereka menginisiasi untuk membuka kawasan pariwisata. Karena , potensinya cukup bagus. Hingga akhirnya, Rafting tersebut diberi nama Balanting Paring atau Bambo Rafting.
Untuk bisa menikmatinya, setiap wisatawan harus membayar sejumlah harga. Sesuai dengan pilihan paketnya mulai dari Rp25 ribu sampai Rp300 ribu. Satu kali perjalanan maksimal hanya 3 penumpang. Ada 2 penumpang dan satu pemandu saja.
Total perjalanannya kurang lebih 2 sampai 3 jam. Rasakan sensasi yang berbeda saat menyusuri Sungai Amandit dengan arusnya yang cukup tenang. Pemandangan sekitar pepohonan, sensasi paling seru adalah saat naik rakit, Anda harus berhati-hati dan mengatur keseimbangan.
Kesempatan untuk jatuh sangat mungkin. Jadi, harap hati-hati dan selalu patuhi perintah dari pemandu. Walau menakutkan tetapi menikmati Rafting di sini harus diakui sangat menyenangkan.
Perjalanan Menuju Sungai Amandit
Banyak wisatawan sudah merasakannya sendiri, bagaimana sensasi yang diberikan memang luar biasa. Bagi yang penasaran dan ingin menikmati sensasinya, Anda harus berjuang terlebih dulu. karena aksesnya memang tidak mudah.
Perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam dari Banjarmasin. Bisa menggunakan kendaraan Pribadi atau angkutan umum. Jika, menggunakan angkutan umum langkah pertama adalah menuju ke daerah Kandangan.
Untuk Tarifnya mulai dari Rp35 ribu dimana perjalanan yang dibutuhkan 3 jam 30 menit. Dari Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan dilanjutkan kembali menggunakan angkutan kurang lebih menempuh waktu 1 jam 15 menit. Dimana kondisi jalannya cukup terjal dan menantang
Suasana Rafting di Sungai Amandit
Harus diakui pemandangan sepanjang perjalanan Rafting memang sangat menyenangkan. Perjalanan terakhir di Desa Tanuhi di mana potensi pariwisatanya cukup bagus dan sangat menyenangkan.
Mengunjungi Desa Laksada ini disarankan untuk menginap kurang lebih 3 hari. Karena, seluruh kawasannya begitu menyenangkan dan memanjakan mata. Jangan khawatir, di tempat ini sudah tersedia berbagai macam penginapan. Mulai dari yang harga murah sampai tinggi, tinggal pilih mau yang mana. Semua fasilitas sudah sangat nyaman jadi, tidak ada salahnya memilih kawasan ini sebagai bagian dari melepas penat.
Telusuri saja pesona sepanjang Sungai Amandit, Anda bisa belajar banyak dan menikmati kebudayaan Nusantara yang sangat banyak. Rasanya, tidak pernah habis walau sudah di eksplore lagi dan lagi.
Sungai Amandit sebuah kawasan yang begitu menarik, menyimpan berbagai potensi wisata yang dapat dikembangkan sedemikian rupa. Walau, menuju kesana dibutuhkan perjuangan tinggi. Namun, setelah menikmatinya pasti Anda akan merindukan suasana tersebut dan ingin kembali lagi.
