Brahmavihara Arahma – Tempat Sembahyang dan Meditasi Umat Buddha di Bali Utara

Siapa tak kenal dengan julukan Pulau Dewata? Ya, julukan ini mengarah pada Pulau Bali. Semua orang sudah tak asing lagi dengan keindahan panorama Pulau Bali yang seolah tak bosan – bosan menghipnotis para pengunjungnya untuk datang lagi. Bali tak hanya cantik dari sisi wisatanya saja namun juga pada sisi religinya yaitu kental akan budaya agama Hindu.
Mayoritas penduduk di Bali menganut agama Hindu, agama ini dibawa masuk ke Bali sekitar abad ke 14 oleh orang – orang Majapahit dari Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terkait agama Hindu masuk ke Bali karena dibawa oleh orang – orang Majapahit khususnya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur telah dibuktikan dengan ditemukannya sebuah prasasti yang berisi tentang sejarah agama Hindu di Bali tepatnya di Desa Pejeng, Gianyar yang menggunakan bahasa Sansekerta.
Tak hanya agama Hindu saja yang masuk ke Pulau Bali tetapi juga berdasarkan data arkeologis agama Buddha juga berkembang di masa awal Bali Kuno melalui bukti – bukti adanya prasasti dengan bahasa Sansekerta yang isinya berupa mantra – mantra agama Buddha atau dikenal dengan ye-te mantra.
Sumber Gambar: Google Maps @Marcel Correa
Bila kamu pikir di Bali hanya ada pura sebagai tempat sembahyang umat Hindu saja nampaknya kamu salah besar karena di Bali juga terdapat beberapa vihara untuk sembahyang umat Buddha salah satunya Brahmavihara Arahma di Buleleng. Bila kamu ingin mengunjunginya silahkan simak ulasan dari Wisato.id berikut ini!

Brahamavihara Arahma

Sumber Gambar: Google Maps @Елена Цветикова
Brahma Vihara Arahma yang juga dikenal dengan Vihara Banjar ini diklaim sebagai vihara tempat sembahyang umat Buddha terbesar dan tertua yang ada di Bali dengan luas hingga 4 hektar. Vihara ini didirikan pada tahun 1970 oleh Bhikkhu Girirakkhito Mahathera dan tiga tahun setelahnya diresmikan sebagai tempat ibadah umat Buddha.
Penamaan vihara ini tak sembarangan lho! Arti dari vihara ini terdiri dari kata “Brahma” yang artinya agung atau sangat terpuji, “Vihara” artinya jalan hidup dan “Arahma” yang berarti tempat. Bagi umat Buddha, vihara ini adalah tempat untuk melatih diri dan berperilaku mulia yang mencakup Metta (cinta kasih), Karuna (welas asih), Mudita (turut berbahagia) dan Upekkha (keseimbangan batin).
Sumber Gambar: Google Maps @Martin Knezek
Vihara yang buka dari pukul 8 pagi hingga 6 sore ini sungguh akan membuat kamu takjub karena bangunannya ada campuran unsur agama Hindu dan bangunan vihara ini berdiri di sebuah perbukitan yakni perbukitan Banjar.
Ketika kamu tiba di area vihara ini awalnya kamu harus menaiki 8 buah anak tangga lalu kamu akan disambut dengan patung Sang Buddha yang berukuran besar setinggi 5 meter di tengah kolam teratai. Halaman vihara ini terbagi menjadi 3 bagian yakni Nista, Madya dan Utama Mandala dan ketiga bagian ini dihubungkan dengan beberapa anak tangga yang bertuliskan prinsip – prinsip agama Buddha.  Sedangkan untuk komplek bangunannya sendiri dibagi menjadi 5 bagian yaitu :
  • Komplek Uposathagara

Komplek ini berada di puncak bukit sebelah barat yang biasa digunakan untuk upacara penahbisan para calon bhikkhu (śrāmaņera).
  • Komplek Dharmasala

Komplek kedua berada di bagian timur untuk tempat belajar, kebaktian dan khotbah Dharma.
  • Komplek Stupa

Komplek selanjutnya adalah komplek Stupa di bagian barat laut yaitu sebuah bangunan yang berbentuk layaknya lonceng raksasa.
  • Komplek Pohon Bodhi

Bangunan ini biasa digunakan untuk bermeditasi
  • Komplek Kuti

Komplek yang dipergunakan untuk tempat tinggal para bhikkhu sekaligus para siswa yang sedang belajar menjadi bhikkhu.
Sumber Gambar: Google Maps @Togatorop
Selain itu, di area vihara yang luas ini juga terdapat banyak taman yang dimana terdapat 31 buah arca tersebar di taman – taman itu untuk menggambarkan 31 alam kehidupan yang diajarkan Sang Buddha. Lalu kamu juga akan menemukan miniatur Candi Borobudur ukuran besar dilengkapi dengan 5 stupa di sebelah selatan dan di depan miniatur candi ini ada halaman luas yang bisa kamu gunakan bila ingin ikut kegiatan meditasi.
Di vihara ini memungkinkan kamu yang bukan beragama Buddha untuk turut serta melihat bagaimana umat Buddha bersembahyang bahkan kamu pun boleh ikut untuk bermeditasi dengan tujuan mencari kedamaian diri.
Sedikit informasi untuk kamu yang ingin berkunjung memang untuk masuk ke area vihar tidak dikenakan biaya sama sekali tetapi diharapkan untuk memakai pakaian yang sopan, menjaga tata krama dan sopan santun serta menjaga kebersihan karena tempat ini adalah tempat sakral untuk bersembahyang.

Rute menuju Brahmavihara Arama

Berdiri di sebuah lereng bukit tepatnya di Banjar Tegeha, Kabupaten Buleleng membuat vihara ini tak sulit untuk ditemukan karena letaknya juga tidak jauh dari pantai yang terkenal di Buleleng yaitu Pantai Lovina. Bila kamu memulai perjalanan dari Pantai Lovina maka jaraknya sekitar 10 km dengan menempuh waktu 15 menit saja ke arah Jl. Raya Tegeha, vihara ini terletak tepat di pinggir jalan tersebut.
close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.