Daftar Oleh – Oleh Khas Barito Timur Yang Harus Diburu

Barito Timur adalah sebuah kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Mulanya Kabupaten Barito Timur menjadi bagian dari Barito Selatan. Pada tahun 2002, Barito Timur telah resmi berdiri sendiri sebagai kabupaten. Sedangkan untuk suku dayak yang mendiami Barito Timur adalah dayak ma’anyan. Di Barito Timur sendiri mempunyai berbagai macam pariwisata peninggalan kerajaan kuno. Lalu ketika berkunjung ke Barito Timur, ada baiknya berburu oleh – oleh khas Barito Timur.
Di bawah adalah daftar oleh – oleh khas Barito Timur, suku Dayak ma’anyan :

Durian Ampah

Sumber: Instagram @anif8282

Durian Ampah merupakan salah satu jenis yang dapat ditemukan di Barito Timur. Ciri khas dari durian ini adalah ukuran buah yang cukup kecil. Besarnya pun hanya 2x kepalan tangan orang dewasa. Sedangkan isi buah durian ampah juga sangat kecil dengan ukuran biji besar serta daging buah tipis. Bahkan satu biji buah durian dapat satu kali telan.
Secara fisik, kondisi buah sangat meragukan dan kurang memuaskan. Namun rasa dari durian ini termasuk jenis durian yang paling enak diantara jenis durian lain. Walaupun daging buah tipis, namun daging buah tidak terkandung serat buah sama sekali. Tekstur daging buah sangat halus dan licin. Itulah hal yang membedakan sekaligus kelebihan dari durian ampah dengan durian lain. Buah ini harus diburu oleh wisatawan yang sangat menyukai durian.

Karu’ang

Sumber: Instagram @rasasayange

Makanan khas suku Dayak Ma’anyan ini berbahan dasar daun singkong. Karu’ang juga disebut dengan kalumpe . Kuliner dari Barito Timur telah meluas ke seluruh wilayah Kalimantan Tengah dan menjadi makanan populer suku Dayak yang mendiami provinsi ini.
Bumbu yang digunakan dalam kalumpe atau karu’ang sangat sederhana dan alami. Bumbu tersebut meliputi bawang merah, bawang putih, cabe rawit, santan, serai dan kayu manis. Biasanya disajikan dengan terung kecil.

Wadi

Sumber: Instagram @suriana_brenesnev

Wadi merupakan olahan hasil fermentasi yang dicampur dengan samu dan garam. Samu adalah beras ketan yang telah disangrai dan ditumbuk kasar secara tradisional menggunakan lesung. Biasanya bahan utama wadi adalah ikan. Terkadang, wadi juga dibuat dari daging babi hutan maupun anjing.
Cara membuat Wadi adalah daging atau Ikan dijemur hingga kering terlebih dahulu. Kemudian dicampur dengan garam dan didiamkan selama ±24 jam. Selanjutnya daging dicuci kembali hingga bersih sebelum dicampur dengan samu.
Kemudian siapkan toples yang telah diberi daun nangka. Lalu daging dimasukkan ke dalam toples kaca, keramik ataupun guci tanah liat. Pastikan toples tertutup dengan sangat rapat. Proses yang terakhir, Wadi didiamkan selama ±6 hari sebelum dikonsumsi.

Batik Barito

Sumber: Instagram @lembayung_btk

Di Barito Timur juga terdapat kerajinan batik. Proses pembuatan batik juga sama dengan pembuatan batik Keraton atau batik Jawa. Perbedaan antara batik Jawa dengan batik Barito Timur terletak pada motif batik.
Untuk batik Jawa, motif batik menggunakan berbagai macam mitos dan filosofi budaya jawa. Sedangkan batik Barito Timur motif yang digunakan merupakan ikon atau ciri khas budaya Dayak Ma’anyan. Contoh dari motif batik Barito seperti anggrek hitam, mandau, burung jue, burung pune dan lain – lain. Kain hasil dari kerajinan batik, dimanfaatkan untuk pakaian, dasi, hingga hiasan dinding.

Kerajinan Anyaman Rotan Barito Timur

Sumber: Instagram @clutch_etnik01

Di sebagian besar wilayah Indonesia, ditumbuhi dengan pohon rotan. Karena itulah pemanfaatan rotan sangat pesat. Ada banyak hal yang dapat dibuat dengan memanfaatkan pohon ini. Seperti halnya di Barito Timur yang memanfaatkan pohon rotan sebagai hasil kerajinan.
Hasil kerajinan yang berasal dari Barito Timur juga telah meluas. Anyaman Rotan Barito Timur dapat dijumpai di Bali dan Jakarta. Hasil karya dari kerajinan rotan Barito seperti dompet, tas, patung, tikar dan lain – lain. Sementara untuk harga anyaman ini dibandrol mulai dari 50.000 IDR hingga jutaan rupiah. Harga dari sebuah karya disesuaikan dengan tingkat kesulitan pembuatan.

Kerajinan Getah Nyatu

Sumber: Instagram @sindaiunike

Selain dengan memanfaatkan rotan, suku Dayak Ma’anyan juga memanfaatkan getah nyatu untuk menghasilkan suatu karya. Penggunaan getah kayu juga dipadukan dengan rotan. Hasil dari kerajinan ini berupa miniatur – miniatur atau patung cantik yang mendeskripsikan ciri khas dari budaya Dayak ma’anyan. Sayangnya kerajinan getah kayu ini cukup terbatas. Hal ini disebabkan pasokan bahan baku getah nyatu cukup sulit didapatkan.

Baju Tenun Khas Barito Timur

Sumber: Instagram @ethnicraft_project

Menenun kain merupakan suatu budaya sekaligus adat istiadat nusantara yang masih dipertahankan hingga saat ini. Proses menenun kain juga lebih memilih menggunakan alat tenun tradisional, walaupun telah banyak beredar alat tenun modern yang lebih praktis.
Untuk baju tenun dari Barito Timur memanfaatkan serat alami, seperti serat nenas, serat nyamu dan lain – lain. Motif tenun khas Barito Timur juga sangat khas. Contoh dari motif baju tenun seperti motif segitiga, flora, fauna, simbol alam dan lain – lain.

Baju Kulit Kayu

Sumber: Instagram @jacques_fashion

Baju yang terbuat dari bahan dasar kulit kayu menjadi ciri khas suku dayak ma’anyan. Sebab hanya suku tersebut yang memanfaatkan kulit kayu sebagai pakaian. Baju ini juga merupakan suatu kerajinan yang turun temurun dan masih dipertahankan oleh beberapa orang.
Kulit kayu yang digunakan adalah pohon Terap Hundang / Artocarpus odoratissimus. Buah dari pohon ini mirip dengan buah nangka, namun ukurannya jauh lebih kecil. Aroma dari kulit kayu menyerupai dengan aroma cempedak. Masyarakat setempat juga menyebut kulit pohon ini dengan sebutan kulit kayu Deluang. Pohon tersebut tumbuh subur di hutan daerah Tabalong.
Cara pembuatan baju kulit kayu juga sangat sederhana. Kulit kayu yang digunakan harus mempunyai diameter lebih dari 10 cm. Kulit kayu tersebut kemudian dipipihkan menggunakan palu dengan cara dipukul – pukul hingga kulit kayu menjadi sangat tipis. Lalu kulit kayu dipotong sesuai dengan pola baju dan dijahit.

Gurinding

Sumber: Instagram @bejo_sandy

Gurinding merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Barito Timur. Cara memainkan alat musik ini sangat unik, rumit dan berbeda dari alat musik biasanya. Gurinding ini mempunyai 2 buah bagian yang terhubung dengan tali. Alunan musik ini hampir mirip dengan harpa.
Cara memainkan alat ini hampir sama dengan harpa. Mulut harus menempel di Gurinding / bagian yang panjang. Kemudian gagang tali ditarik, supaya menghasilkan nada.

Panting

Sumber: Instagram @panting_banjar_kalsel

Bentuk dari alat musik panting hampir sama dengan alat musik Gambus timur tengah. Namun mempunyai ukuran yang lebih kecil. Cara memainkan alat musik ini juga sama dengan alat musik petik lainnya, yaitu dipetik. Penggunaan alat musik panting ini masih dipertahankan hingga sekarang dan menjadi pelajaran seni di sekolah – sekolah.
Alat musik ini sangat mendominasi sebagian besar suku dayak, terutama Dayak ma’anyan. Dalam setiap seni pertunjukan pasti akan selalu menampilkan alunan nada dari panting ini. Baik untuk acara adat pernikahan, musik daerah, upacara religius.

Itulah 10 daftar oleh – oleh khas Barito Timur yang harus dibawa ketika berkunjung ke Barito Timur.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.