Kalau kamu berkunjung ke Indonesia bagian timur khususnya adalah Papua, jangan lupa untuk mengunjungi satu kawasan ini ya, namanya adalah Rumah Pohon Yahukimo. Dimana bentuknya yang cukup unik dan mengesankan, tidak heran banyak wisatawan asing terpukau dengan keindahannya.
Nah, rumah pohon ini memang dijadikan sebagai salah satu kunjungan wajib di Yahukimo bila kamu memilih paket wisata yang sudah disediakan oleh beberapa pihak hotel. Memang untuk menjelajah Papua, lebih disarankan mengikuti paket tour daripada harus backpacker mengingat akses dari satu wisata ke wisata yang lain tidak mudah.
Mengenal Rumah Pohon Yahukimo
Rumah pohon di Yahukimo ini memang patut kamu kunjungi, Pesonanya memang menakjubkan. Menariknya, wisatawan mancanegara sudah mengenalinya terlebih dahulu. Dimana, rumah ini ternyata rumah asli dari Suku Momuna yang merupakan suku asli dari Yahukimo.
Kalau kamu bisa melihatnya langsung, tingginya kurang lebih 6 sampai 7 meter. Untuk bangunannya kamu akan disuguhkan dengan dua tangga dan dua pintu di bagian depan dan belakangnya.
Rumah ini terbuat dari bahan kayu Boa yang ada di pedalaman hutan Yahukimo. Menariknya lagi, bila kamu teliti menyusurinya, Kamu tidak akan menemukan satu pun paku disini. Bahkan, semen dan material modern lainnya kamu tidak bisa menemukannya.
Untuk menyangga rumah, tiangnya terbuat dari kayu yang ditempatkan di tengah, rangka, dan dinding rumah yang diikat menggunakan tali rotan. Sedangkan untuk atapnya sendiri, kamu bisa lihat menggunakan daun rumbia.
Cara Menuju ke Rumah Pohon
Inilah yang membuat pesona papua itu begitu menggoda untuk dijelajahi. Karena, menuju ke tempat ini saja perlu perjuangan yang tidak mudah. Kawasan ini berada di Kampung Mesii. Nah, menuju ke tempat ini kamu bisa masuk melalui Jayapura. Dimana, sudah banyak penerbangan langsung menuju ke sana.
Kemudian, kamu bisa istirahat sebentar dan melanjutkan penerbangan menuju Yahukimo. Jangan sekali-kali memilih jalur darat ya. Kalau dihitung-hitung akan sama jatuhnya. Karena, perjalanan darat bisa memakan waktu hampir satu hari penuh. Jadi, lebih baik mahal dengan naik pesawat.
Dari Bandara Yahukimo barulah kamu memilih transportasi darat menuju ke lokasi. Itupun tidak serta merta kamu turun dari kendaraan dan sampai. Kamu masih harus berjalan memasuki pedalaman hutan sejauh 1 jam sampai 2 jam. Namanya saja suku pedalaman, tidak heran bila kamu harus menyisakan energi untuk masuk ke dalam.
Sepanjang perjalanan rasa lelahmu akan tersamarkan dengan pesona wisata yang mengesankan. Mulai dari sungai, kicauan mesra burung-burung dan tanaman liar dengan warna yang memukau.
Kehidupan Suku Momuno
Selama di rumah pohon ini, kamu akan disambut dengan penduduk sekitar. Tidak perlu takut, karena mereka orangnya rama-ramah. Suku Momuno sendiri sudah lama tinggal di rumah pohon ini dan merupakan tradisi turun-temurun yang tidak akan pernah lekang oleh waktu.
Rumah ini sengaja dibangun tinggi agar tehindar dari hewan buas. Maklum saja hidup mereka di hutan belantara yang menyatu dengan alam. Hewan menjadi musuh terbesar mereka. Selain itu, perperangan antar suku juga kadang terjadi. Oleh karena itu, dari tempat ini mereka bisa melihat musuh-musuh dari kejauhan.
Salah satu alasan mengapa pintu selalu ditempatkana di depan dan belakang. Agar mereka bisa leluasa bergerak saat musuh datang. Disini, kamu juga bisa melihat sebuah lobang yang digunakan untuk mengintip keluar. Di rumah ini pula, mereka menyimpan anak panah yang digunakan sebagai senjata utama dalam peperangan.
Ada pula sebuah tungku api yang dibentuk melingkar, kapak batu dan tomako dua alat tradisional hasil dari pembayaran perkawinan. Disini, kamu juga bisa melihat perkebunan yang ditanami sayur-sayuran, ubi-ubian dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Rumah Pohon Yahukimo adalah pesona wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kamu bisa belajar banyak hal dari suku pedalaman. Termasuk kesederhanaan mereka karena, disini tidak ada listrik sekali pun. Tidak ada media sosial atau juga handphone kelas tinggi. Masyarakat suku momuno memang ramah. Bila kamu ingin menginap disini, kamu tinggal izin kepada kepala suku. bila tidak diizinkan kamu bisa pulang. Jadi, sudah siap menjelajah tempat ini?