Apakah traveler penasaran bagaimana menjadi orang Papua? Traveler bisa mengajak sahabat, pasangan dan keluarga merasakan langsung menjadi orang papua dengan liburan ke Kampung Wisata Suroba. Kampung yang menjadi tempat tinggal Suku Dani ini merupakan salah satu kampung terbesar yang ada di Papua loh.
Kampung Wisata Suroba ini benar-benar unik. Pemerintah setempat dan masyarakat sekitar benar-benar merawat kampung wisata ini dengan baik. Jika traveler berkunjung kesini, traveler akan merasakan suasana tradisional khas Papua namun dengan sentuhan modern di dalamnya.
Kampung wisata ini benar-benar dikelola dengan baik, terdapatnya banyak spot untuk mengabadikan momen, festival serta kebudayaan yang dihadirkan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kampung Wisata Suroba.
Kampung ini tepatnya terletak di daerah Distrik Kurulu, Wamena Papua. Jaraknya sekitar 30 km dari kota Wamena. Cukup dekat bukan. Mau tahu apa aja keunikan yang ada di Kampung Wisata Suroba? Baca selengkapnya di Wisato.id
Suasana di Kampung Wisata Suroba
Sejak awal memasuki Kampung Wisata Suroba, traveler akan disajikan ciri khas tradisional masyarakat Papua. Penginapan yang disediakan berbentuk Honai (Rumah ada khas Papua) namun dengan fasilitas yang modern didalamnya.
Wah makin tertarik bukan? Jadi traveler tidak perlu takut, walaupun bentuknya seperti Honai namun sudah dilengkapi dengan fasilitas dapur umum, kamar mandi dan toilet yang bersih.
Sesampainya di Kampung Wisata Suroba traveler akan disambut meriah oleh masyarakat sekitar. Tarian penyambut tamu yang dilakukan oleh masyarakat akan disajikan pada traveler ketika baru saja menginjakan tanah dikampung ini.
Siapkan kamera traveler, karena selain tarian ada juga simulasi perang yang diadakan. Tentunya traveler akan dibuat tegang dengan aksi simulasi ini. Setiap aksi simulasippun diberikan cerita dibalik terjadinya perang. Misalnya salah satu contoh cerita balas dendam atas terbunuhnya seorang anak oleh suku lain.
Seusai penyambutan kepala suku akan menghampir wisatawan yang datang dan memberikan ucapan hangat dengan menyapa satu-persatu. Suasana yang tadinya tegang tentunya seketika berubah menjadi ceria dan hangat.
Setelah itu traveler akan dihantarkan ke daerah penginapan. Disana telah menunggu kaum hawa masyarakat Papua dan anak-anak untuk melakukan tarian penyambutan lainnya. Wajah cerita dan manis anak-anak tentunya akan sangat sayang jika tidak diabadikan.
Baca Juga : Air Terjun Walesi Dangkal Tapi Punya Sejuta Pesona di Jayawijaya
Setelah beristirahat sejenak di Honai, selanjutnya akan ada perjamuan makan dan dimasak dengan cara yang unik. Proses masaknya disebut dengan Bakar Batu. Batu dikumpulkan terlebih dahulu kemudian dibakar. Setelah itu, batu ditumpukan kedalam tanah.
Kemudian diberikan alas dan diatasnya diletakan baha-bahan yang menjadi sajian perjamuan makan. Proses memasak Bakar Batu ini kira-kira berlangsung selama satu jam. Hasil makanan yang dibuat telrihat begitu enak loh.
Rempah-rempah yang dimasak juga akan mengisi perut keroncongan traveler yang sedari tadi telah kelaparan. Mata telah dipuaskan lewat tarian kolosal. Perut telah diisi dengan makanan yang dimasak dengan cara yang unik.
Traveler bisa berkeliling-keliling untuk bersenda gurau dengan masyarakat sekitar. Bahkan banyak juga souvenir yang dibuat langsung dari tangan masyarakat yang diperjual belikan loh. Cocok untuk menjadi oleh-oleh juga nih. Jangan lupa aktifkan skill negosiasinya ya.
Salah satu tips yang harus traveler lakukan ketika berkeliling adalah selalu meminta izin jika ingin melakukan sesuatu. Misalnya memotret Honai atau aktifitas masyarakat sekitar. Karena jika tanpa izin terkadang ada masyarakat yang meminta bayaran.
Ya, tentu walaupun tidak diminta bayaran meminta izin tetap harus dilakukan. Karena menyangkut privasi masyarakat juga. Jangan salah loh, masyarakat sekitar tidak sepenuhnya tertinggal. Masyarakat yang ada di Kampung Wisata Suroba ini juga mengikut perkembangan zaman loh.
Menggunakan internet misalnya. Bahkan telah banyak anak-anak dari masyarakat dikampung ini yang sukses meniti karir dikota besar baik di pemerintahan ataupun bekerja diperusahaan swasta.
Nah menarik bukan? Kesan tradisional namun didalamnya modern. Sepertinya hanya ada di Kampung Wisata Suroba.
Cara ke Kampung Wisata Suroba
Sudah puas melihat keadaan Kampung Wisata Suroba? Bingung bagaimana caranya menuju lokasi wisata? Yuk kita bahas juga bagaimana cara ke lokasi wisata serta berapa budget yang traveler harus sediakan.
Checkpoint pertama tentunya kota Wamena. Jika traveler berangkat dari Jakarta sudah ada penerbangan yang menuju kota Wamena, jadi tidak perlu takut. Biaya ongkos ke Wamena sekitar Rp 3 juta, jika traveler 1x transit perjalanan menghabiskan waktu sektiar 3 – 4 jam. Namun jika 2x transit perjalann memakan waktu sekitar 8 jam.
Dari Wamena lokasi kampung wisata ini tidak terlalu jauh. Jaraknya sekitar 30 km, jika menggunakan kendaraan bermotor traveler hanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit saja. Traveler bisa menyewa mobil atau motor untuk diantarkan langsung ke lokasi kampung. Untuk budget tergantung dari skill negosiasi traveler ya.
Namun jika ingin merasakan taksi (sebutan angkutan umum di kota Wamena) budget yang dikeluarkan sangat murah loh. Traveler hanya perlu menaiki angkot untuk ke Terminal Jibama dengan tarif Rp 5 ribu.. Setelah itu lanjut naik angkot yang menuju distrik Kurulu. Tarifnya hanya Rp 15 ribu loh. Murah banget kan?
Biaya masuk ke kampung wisata juga beragam, mulai dari Rp 900 ribu sampai Rp 5 juta. Traveler nantinya akan dijelaskan mengenai detail paketnya. Dan penginapan di Kampung Wisata Suroba juga murah loh, hanya Rp 300 ribu traveler sudah bisa merasakan tidur di rumah adat Papua dengan sentuhan modern ini.
Yuk segera jadiin Kampung Wisata Suroba tujuan destinasi traveler selanjutnya. Ikuti terus Wisato.id untuk mendapatkan informasi dan rekomendasi wisata terbaik di Indonesia.