Oleh-oleh Khas Kepulauan Taliabu

Miniature Kapal Tempoe Doloe

Sumber: Instagram @Adhisa.art7

Lagi hits, nih. Namanya Miniatur Kapal Tempoe Doloe. Pemasarannya pun berhasil tembus hingga ke Dubai, loh. Hasil karyanya yang paling digemari yaitu miniatur Kapal Kora-Kora dan Juanga.

Uniknya, pembuatan miniatur ini pun terbuat dari bahan-bahan yang tersedia di Maluku seperti daun sagu, bambu, kayu pisang, serbuk kelapa dan lain-lain.

Woku Komo-komo

Sumber: Instagram @lets.e47

Woku Komo-Komo terbuat terbuat dari tepung dan batang rumbia. Bumbu yang biasa dipakai untuk memasak makanan ini terbilang cukup banyak yaitu serai, bawang putih, bawang merah, jahe garam, merica juga santan kental.

Terbayangkan bagaimana kelezatan dari perpaduan bumbu bumbu tersebut? Woku Komo-Komo bisa ditemui dengan mudah hampir di setiap rumah makan Kepulauan Taliabu. Harganya pun sangat ekonomis.

Nasi Lapola

Sumber: Instagram @asrisoerjadi

Nasi yang kerap dikonsumsi setiap hari ini terbuat dari kombinasi beras putih dengan kacang tolo dan kelapa parut serta rempah-rempah terbaik di Maluku Utara. Tidak heran jika mampu menghadirkan rasa pulen yang nikmat dan khas serta berbeda dari nasi daerah lainnya.

Kopi Rempah

Sumber: Instagram @Kopi.rempah

Nah yang satu ini sangat wajib bagi anda pecinta kopi. Kopi  ini memiliki rasa yang unik dalam setiap seduhannya. Terbuat dari Robusta yang telah dihaluskan secara tradisional, lalu dikombinasikan bersama rempah-rempah pilihan di Maluku seperti jahe merah, kayu manis, cengkeh dan juga pala.

Selain itu, kopi rempah pun memiliki nilai historis yang tinggi karena dulunya disajikan hanya untuk tamu kehormatan di empat kesulatan Maluku utara saja. Tersedia dalam kemasan botol siap minum, juga kemasan bubuk.

Sayur Lilin

Sumber: Instagram @Yundagemini

Namanya memang unik, namun bukan berarti terbuat beneran dari lilin, ya. Sayur lilin dibuat dari terubuk atau tebu telur. Prosesnya yaitu sayur dipotong dahulu agak panjang, kemudian diberi bumbu santan untuk kuahnya.

Rasanya gurih, sementara buah terubuknya begitu lembut. Aromanya pun sangat menggoda. Jika ingin membawanya sebagai oleh-oleh jangan lupa memisahkan kuah dengan sayur lilinnya, ya.

Bubur Ne

Sumber: Instagram @skachemical

Bisa dibilang ini adalah desert-nya masyarakat Kepulauan Taliabu. Bubur Ne terbuat  dari sagu yang dibentuk bulatan-bulatan kecil seperti telur kodok, kemudian dimasak ke dalam air santan, lalu dicampurkan gula merah, kayu manis serta daun pandan.

Umumnya disajikan secara dingin atau panas. Ketika dihidangkan panas, maka biasanya bersama sagu. Sagu tersebut nantinya dicelupkan ke dalam Bubur Ne. Rasanya, lebih dari dua jempol, deh!

Pisang Mulut Bebek

Sumber: Instagram @Novimadya06

Bentuknya tipis dan memanjang persis mirip seperti paruh bebek. Ya, itulah kenapa pisang ini dipanggil demikian.

Cara penyajiannya pun terbilang beda sendiri, yakni pisang  setengah matang dikupas lalu diiris tipis. Setelah itu di goreng pada minyak dengan tingkat panas tertentu. Kemudian jika sudah tampak cukup renyah, lalu ditiriskan. Bahan pelengkapnya biasanya yaitu sambal colo-colo, ikan teri asin, kacang kenari dan lain-lain. Rasanya sangat lezat, dan minta nagih.

Sayur Garo

Sumber: Instagram @Foodphotographerspecialist

Garo dalam bahasa setempat artinya adalah menumis. Jadi Sayur Garo ialah jenis tumisan sayur campur yang dimasak. Terdiri dari berbagai macam sayuran seperti jantung pisang, daun ubi, daun pepaya dan lain-lain.

Cara menyantapnya seperti salad pada makanan-makanan internasional. Jangan khawatir, soal rasa, sebab Sayur Garo dimasak bersama rempah-rempah khusus jadi sudah dapat dipastikan kelezatannya.

Pisang Lumpur

Sumber: Instagram @uni_shanty

Gurih dan renyah begitulah sensasi kenikmatan ketika menggigit Pisang Lumpur khas Kepulauan Taliabu. Pemanggilan pisang lumpur sendiri tidak lepas dari lumuran toping di atasnya. Loh, makanan manis model begini, kan, di daerah lain juga banyak. Lantas apa bedanya? Beda, dong, karena pisang yang dipakai adalah pisang yang notabene hanya tumbuh disekitaran Maluku Utara saja. Sehingga dari segi rasa pun jelas beda

Lukisan  Budaya Maluku Utara

Sumber: Instagram @Noisesfy

Kepulauan Taliabu mempunyai banyak seniman berbakat. Salah satunya dalam seni lukisan. Lukisan yang dibuat pun tidak hanya yang modern saja, namun juga beberapa diantaranya untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya asli setempat. Salah satunya seperti lukisan Leko Boko.

Leko Boko adalah alat musik khas Maluku Utara. Mirip seperti gitar, karena memainkannya dengan cara dipetik. Namun senarnya hanya ada 4 saja. Lukisan ini bisa anda jadikan oleh-oleh sebagai kenang-kenangan. Jika anda berpfofesi sebagai guru sejarah, bisa dipakai juga untuk sarana pengajaran. Jangan khawatir, lukisan yang sering nangkring dipusat oleh-oleh ragamnya pun banyak, tidak hanya alat musik tradisional saja, tapi juga kebudayan lainnya seperti tari, upacara adat dan lain-lain.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.