Sate kambing merupakan salah satu makanan populer di kalangan masyarakat Indonesia. Biasanya sate kambing identik dengan daging kambing disate dan daging tersebut dibumbui kemudian dibakar, serta penyajiannya menggunakan tusuk sate. Bagaimana dengan penyajian sate kambing ini tidak menggunakan tusuk sate? Apakah hal ini sangat aneh atau sensasi baru untuk penyajiannya? Tenang saja, Ini merupakan sensasi baru dalam penyajian sate kambing di kuliner Tangerang yang paling diminati yaitu Warung Sate Barokah Bang H. Wahab
Masyarakat Tangerang pastinya tidak asing dengan tempat ini, karena sudah terkenal sejak lama dan cita rasa yang ditawarkan selalu konsisten. Kuliner ini pada awalnya hanya dipikul langsung oleh H. Wahab di perempatan lampu merah dekat dengan lokasi Warung Sate Barokah Bang H. Wahab, warung sate legendaris ini sudah mulai dibuka sejak tahun 1979. Pada akhirnya beralih ke rumah makan ini mulai dibuka pada tahun 2008 dan menjadi langganan para pecinta sate kambing.
Daging yang digunakan di Warung Sate Barokah Bang H. Wahab ini merupakan daging kambing yang berumur muda yaitu satu tahun kebawah, sehingga daging yang dihidangkan ini sangat empuk. Mulai dari pemotongan kambing sampai daging siap dihidangkan semuanya dilakukan oleh karyawan warung sate ini, jadi kualitas daging kambing pastinya terjamin.
Asal-usul penyajian tidak menggunakan tusuk sate pada awalnya H. Wahab berjualan dengan cara dipikul serta melakukannya serba sendiri mulai dari memasak hingga berdagang, kemudian H. Wahab berinisiatif berjualan sate kambing tanpa tusuk sate karena terbilang sederhana tanpa memotong kecil-kecil daging kambing.
Keunikan disini adalah cara penyajian sate kambingnya, daging kambing ini terutama ditipiskan, lalu ditusuk dan dibakar, setelah dibakar dagingnya dapat dicincang tanpa perlu memotong kecil-kecil sebelum membakar seperti sate kambing pada umumnya. Setelah itu irisan daging ini dipadu dengan bumbu yaitu bumbu kacang beserta kecap manis. Sop kambing di tempat ini juga tak kalah nikmat, dengan irisan daging kambing yang dituangi kaldu dan bawang goreng sehingga sangat nikmat untuk dihidangkan.
Bisa dibilang sangat jarang penyajian sate kambing tanpa tusuknya, hampir semua orang yang pernah mengunjunginya sangat merekomendasi sate kambing di tempat ini. Menu utama yang ditawarkan di Warung Sate Barokah Bang H. Wahab adalah sate kambing dan sop kambing. Untuk melengkapi menu utama sate kambing ini bisa ditambahkan seperti daging campur hati atau daging campur jeroan, dan sop kambing dapat ditambahkan dengan otak atau mata kambing sehingga kamu bisa menyesuaikan selera kamu.
Untuk satu porsi sate daging kambing polos dimulai dari harga Rp 25.000, cukup murah bukan? Untuk menikmati sate kambingnya. Untuk semangkuk sop daging kambing disini juga sama dengan satu porsi sate kambing serta minuman seperti air mineral atau es teh manis, sehingga harganya yang cukup terjangkau untuk menikmati daging kambing karena Warung Sate Barokah Bang H. Wahab ini menawarkan rasa yang tak ada duanya.
Teruntuk kamu yang sedang berada di Tangerang dan ingin mencoba tempat makan ini, kamu bisa meluncur ke Jl. Imam Bonjol No. 79, Karawaci, Tangerang. Tempat ini buka setiap hari dari jam 14:00 WIB sampai habis. Saking terkenalnya di Kota Tangerang, warung sate ini dalam sehari dapat menghabiskan 7 hingga 10 ekor kambing hanya menghabiskan tidak lebih dari 6 jam.
Bahkan banyak para orang luar kota untuk mengunjungi salah satu kuliner legendaris ini demi merasakan kenikmatan daging kambing ala Warung Sate H. Wahab. Namun sayangnya kondisi saat pandemi omset warung ini menurun, tetapi tetap buka dan tetap mempekerjakan karyawannya tanpa dirumahkan.
Kuliner legendaris ini tentunya tidak boleh dilewatkan jika kamu mampir ke daerah Kota Tangerang. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dengan kualitas cita rasa olahan daging kambing dari warung ini tentunya menggoda selera kamu. Dari pada penasaran dan ngiler dengan nikmatnya dari menu Warung Sate Barokah Bang H. Wahab, langsung saja meluncur ke lokasi dan jangan lupa ajak teman serta keluarga kamu.