Bagi pecinta hidangan berbahan dasar daging, sei sempat menjadi salah satu makanan Indonesia yang paling hits. Daging se’i atau Se’i adalah hidangan daging asap yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam bahasa Rote, sei artinya daging yang disayat dalam ukuran kecil memanjang. Daging sei tidak matang akibat kobaran api yang menyala tetapi justru dengan asap panas dari api tersebut.
Salah satu pengolah daging sei yang sangat terkenal yaitu Sei Babi Baun Om Bai yang terletak di Teunbaun, Kupang. Untuk dapat menikmati Lezat, Gurih, Nikmat dan Sedapnya Se’i Babi Baun, maka penggunjung harus menempuh perjalanan kurang lebih 27 28 KM dari Kota Kupang karena letaknya di bagian selatan Kabupaten Kupang dan berbatasan langsung dengan negara Australia. Walaupun jarak tempuh yang dibilang cukup jauh, rasa lelah akan terbayarkan setelah menikmati Sei Babi Baun Om Bai.
Cerita Dibalik Sei Babi Baun Om Bai
Om Bai selaku pemilik tempat makan Sei Babi Baun sudah menekuni bisnis kuliner ini sejak tahun 1997. Tak sesukses sekarang, Om Bai sempat putus asa dan binggung saat puluhan kilogram daging babinya tidak laku terjual. Saat itu Om Bai hanya seorang penjual sei babi keliling.
Kondisi itu membuat Om Bai berpikir keras bagaimana cara membuat semua daging itu habis terjual dan membuat modalnya bisa kembali. Om Bai pun mulai mencoba meracik daging sei babi itu. Tak disangka, racikan daging sei babi laku terjual. Orang-orang mulai berdatangan untuk menikmati daging sei Om Bai. Tak hanya warga sekitar, warga dari luar Baun pun berdatangan.
Sejak saat itu usaha sei babi Om Bai berkembang pesat hingga sekarang. Saat ini usaha sei babi Om Bai dikenal dengan nama Sei Babi Baun Om Bai, yang terletak di daerah Baun, Kabupaten Kupang, NTT.
Proses Pembuatan Daging Babi Sei
Daging sei babi ala Om Bai memiliki cita rasa yang khas daripada menu daging sei restoran lainnya. Dengan menggunakan proses alami, pembuatan sei babi Om Bai tidak menggunakan bahan kimia. Om Bai hanya menggunakan air garam dan minyak babi. Potongan pelepah daun pisang menjadi alat untuk mengoleskan bumbu-bumbunya.
Tentu saja daging babi yang digunakan pun berkualitas. Daging babi dipotong tipis memanjang mulai dari 50 centimeter hingga satu meter. Daging babi tersebut kemudian dibumbui dengan garam dan bumbu khas ala Om Bai. Setelah itu didiamkan beberapa saat hingga bumbu menyerap dan terakhir proses pengasapan.
Terkenal dengan originalnya, sei babi Om Bai diasap dengan menggunakan kayu lamtoro hutan dan dagingnya ditutup dengan daun kusambi muda. Konon, daun kusambi bermanfaat sebagai penyaring panas dan membuat aroma dan warna daging tetap terjaga.
Perbedaan Sei Babi Baun Om Bai dengan rumah makan sei lainnya terletak pada menu pendamping sei. Om Bai sendiri menyediakan sei bai, rusuk babi, sayur rumpu rampe dan tak lupa sambal. Jika ditempat lain, makanan pendampingnya tersedia dengan sup babi tore dan juga sate babi.
Itulah salah satu proses sei babi ala Om Bai yang membuat rasa dari daging babi ini beda dari yang lain. Daging harum, manis, gurih dan enak.
Tak hanya terkenal di NTT, Sei Babi Baun Om Bai melesat hingga Jakarta, Surabaya, dan Malang. Bahkan Om Bai juga mengekspornya hingga ke luar negri seperti Hongkong, Australia, Timor Leste dan Singapura. Walaupun jaraknya jauh, para pelanggan pun tetap setia memesan Sei Babi Baun Om Bai. Om Bai sendiri mengirim sei babi dengan cara divakum agar daging bisa bertahan lama.
Bagi sahabat Wisato yang ingin berkunjung, disarankan untuk datang saat weekdays. Setiap akhir pekan atau saat liburan, penggunjung harus mengantri panjang untuk dapat menikmati kelezatan Sei Babi Baun Om Bai. Untuk menyantap sei babi disini sebaiknya mengajak beberapa orang, karena porsi yang dijual adalah porsi yang besar. Anda juga bisa menjadikan makanan khas NTT ini sebagai oleh-oleh untuk teman dan sanak saudara. Tak ketinggalan, sahabat Wisato juga bisa menikmati suasana asri Kota Kupang.
