Banyak orang yang beranggapan bahwa wilayah tenggara pulau Kalimantan tidak ada tempat yang bisa dituju. Padahal sejak dahulu kala daerah ini sudah banyak dihuni oleh masyarakat asli Kalimantan dan menyimpan pesona yang luar biasa. Salah satunya adalah Pulau Sewangi yang merupakan tempat pembuatan Jukung (Perahu tradisional banjar).
Pulau Sewangi terletak di Kec. Alalak Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pulau ini dihuni oleh sekitar 681 kepala keluarga dengan total penduduk sekitar 2602 jiwa. Rata-rata penduduk di pulau ini merupakan Suku Bugis.
Salah satu budaya turun temurun yang masih sangat dijaga oleh penduduk di pulau ini adalah seni membuat perahu Jukung. Bahkan rata-rata penduduknya berprofesi sebagai pembuat perahu tradisional asli Suku Bugis ini.
Jangan heran jika traveler jalan-jalan ke Pulau Sewangi melihat banyak sekali rumah-rumah memiliki bengkel kapal. Karena hampir tiap rumah di pulau ini membuat perahu Jukung dan Kelotok. Menariknya pemerintah daerah setempat sangat mendukung kemajuan dari pulau ini.
Melihat potensi dari alam disekitar pulau yang sangat indah, pemerintah setempat memfasilitasi masyarakat untuk memajukan wisata di pulau ini. Tunggu dulu, traveler tidak hanya bisa melihat secara langsung pembuatan perahu loh. Tapi ada juga wisata lain yang ada di pulau ini. Apa saja kah itu?
Cara Ke Lokasi Pulau Sewangi
Sebelum kita membahas pesona apa saja yang ada di pulau ini. Ada baiknya traveler tahu bagaimana untuk bisa ke lokasi pulau ini. Sehingga traveler bisa memperhitungkan berapa budget yang traveler perlu sisihkan jika ingin berwisata ke pulau ini.
Uniknya pulau ini terpisah dari daratan yang ada disekitarnya. Tapi traveler tidak usah takut karena jarak antara Pulau Sewangi dari kota Banjarmasin hanyalah sekitar 15km. Cukup dekat bukan? Pulau ini dipisahkan oleh aliran sungai Alalak.
Bagi traveler yang ingin mengunjungi pulau ini, traveler mempunyai dua opsi yaitu jalur darat atau jalur air. Jika traveler ingin menggunakan jalur darat, traveler bisa menggunakan mobil namun dengan konsekuensi perjalanan cukup memakan waktu sekitar 1 jam dikarenakan beberapa jalan belum terlalu baik.
Cara alternatif lainnya traveler bisa menggunakan jalur air. Jika traveler menggunakan kendaraan pribadi seperti motor traveler bisa membawa motor untuk menyeberang dengan menggunakan. Namun jika membawa mobil, traveler bisa menitipkan di rumah warga sekitar. Jika beruntung menitipkannya bisa gratis.
Waktu tempuh ke Pulau Sewangi lewat jalur air sangatlah dekat. Hanya sekitaran 2 menit saja waktu yang diperlukan untuk menyeberang. Dikarenakan hanya ada kapal Feri kecil itulah kenapa hanya kendaraan roda dua yang bisa diikutkan menyeberang. Selain itu ongkos untuk menyeberang masih sangat lah murah yaitu sekitaran Rp 2000 untuk perkepala.
Suasana di Pulau Sewangi
Dikarenakan penduduknya cukup banyak, rumah-rumah warga di pulau ini cukup padat. Ketika sampai di pulau traveler akan dihadapkan oleh banyaknya rumah warga dengan bengkel dan perahu khas Suku Bugis berjejeran.
Banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Pulau Sewangi hanya untuk melihat pembuatan perahu khas Suku Bugis yaitu Jukung dan Kelotok. Bahkan beberapa wisatawan lokal yang rela datang hanya untuk memesan perahu khas Suku Bugis ini.
Salah satu pemikat perahu khas Suku Bugis ini pada proses pembuatan dan bahan yang digunakan. Perahu ini menggunakan bahan kayu yang sudah langka yaitu kayu ulin atau kayu besi dan kayu cangal. Selain itu, proses pembuatan perahu ini sangat sulit, ketika masih dalam bentuk gelondongan kayu terlebih dahulu dibakar. Ketika sudah tidak terlalu keras barulah perahu dibentuk.
Itulah yang menyebabkan perahu ini sangat digemari, selain bentuk dan bahannya yang unik kualitas dari perahu ini lebih baik dari perahu yang dibuat dijaman sekarang. Bagi traveler yang berminat membeli perahu ini, cukup merogoh kocek mulai dari Rp 4 juta.
Tenang, kalian juga bisa membawa oleh-oleh perahu khas Suku Bugis ini dalam bentuk miniatur.
Baca Juga : Keistimewaan Dari Ikon Wisata Terbaru Taman Hutan Kota Jombang Tangerang Selatan
Selain itu, traveler juga bisa menikmati event unik yang ada di pulau ini yaitu acara ritual Ade Massorong. Massorong sendiri berarti mendorong, ritual ini merupakan bentuk rasa suku penduduk Pulau Sewangi atas melimpahnya hasil laut.
Salah satu proses dari ritual ini adalah dengan menghanyutkan miniatur perahu yang telah diisi dengan berbagai jenis makanan ke tengah laut. Setelah beberapa menit dilepaskan kelaut, miniature perahu diambil kembali untuk dimakan bersama-sama. Pengunjung yang menghadiri acara juga bisa memakannya juga loh. Wah menarik banget ya.
Upacara adat ini dilakukan satu kali dalam satu tahun. Bagi traveler yang penasaran dengan upacara Ade Massorong bisa langsung datang ke Pulau Sewangi. Biasanya upacara adat ini akan diadakan setiap bulan Oktober. Traveler hanya perlu mencari tahu tanggal tepatnya ritual ini diadakan, sehingga traveler bisa memperkirakan kapan waktunya berangkat untuk berwisata ke Pulau Sewangi.
Bagaimana tertarik untuk mengajak keluarga berwisata sambal mempelajari adat masyarakat Suku Bugis di Pulau Sewangi? Terutama mempelajari proses pembuatan perahu khas Suku Bugis?
Ikuti terus Wisato.id untuk bisa mendapatkan informasi dan rekomendasi tempat wisata terbaik yang ada.